Siprus Buka Museum Bawah Laut untuk Ikan

CNN Indonesia
Rabu, 18 Agu 2021 11:11 WIB
Siprus resmi membuka hutan dan museum bawah laut pertamanya pada tahun ini. Selain wisatawan, diharapkan ikan-ikan juga ramai berdatangan.
Siprus resmi membuka hutan dan museum bawah laut pertamanya pada tahun ini. Selain wisatawan, diharapkan ikan-ikan juga ramai berdatangan. (Arsip Jason deCaires Taylor/MUSAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seniman di balik taman patung bawah laut pertama di dunia baru saja meluncurkan proyek subakuatik terbarunya: hutan spektakuler yang terletak di lepas pantai pantai Pernera di Ayia Napa, Siprus.

Museum Patung Bawah Air di Siprus (MUSAN), yang menghabiskan biaya US$1,1 juta (sekitar Rp15,9 miliar) untuk membangunnya, terdiri dari 93 patung karya Jason deCaires Taylor, yang karya sebelumnya meliputi Taman Patung Bawah Air Molinere Bay di Grenada dan Taman Laut Nasional Pulau Mujeres.

Taylor bertujuan untuk "membangun kembali ruang alami" dan "menghijaukan kembali daerah tandus" melalui instalasi, yang mengeksplorasi hubungan antara manusia dan alam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa instalasi yang ditampilkan termasuk pohon besar dengan berat hingga 13 ton serta anak-anak yang bermain petak umpet.

"Saya mencoba memasukkan sebanyak mungkin referensi tentang perubahan iklim dan hilangnya habitat serta polusi, karena itu benar-benar masalah penting di era kita," kata Taylor kepada CNN Travel.

"Saya agak berharap instalasi ini meninggalkan harapan bagi pengunjung dan perasaan bahwa dampak manusia tidak selalu negatif. Bahwa kita dapat mengubah sejumlah kerusakan yang telah kita lakukan.

"Tapi saya juga berharap instalasi ini menanamkan beberapa pesan lain tentang bertanggung jawab. Ini benar-benar tentang menjaga masa depan generasi muda."

Setiap patung, yang diturunkan ke bawah permukaan dengan crane, dibuat dengan bahan pH netral yang menarik kehidupan laut dan ditempatkan pada kedalaman yang berbeda, sehingga kehadiran instalasi ini akan diperkaya oleh keanekaragaman hayati di area tersebut.

Seni yang terendam

"Instalasi ini dirancang untuk ditumbuhi," jelas Taylor.

"Setelah lima atau enam hari, saya sudah bisa melihat lapisan tipis dari ganggang di masing-masing kepala patung dan mereka sudah penuh dengan ikan kecil.

"Jadi ini sangat, sangat menggembirakan. Saya benar-benar menantikan untuk kembali dalam beberapa bulan dan melihat bagaimana instalasi ini bisa berkolaborasi dengan kehidupan laut."

Taylor menghabiskan dua hingga tiga tahun membangun MUSAN, yang seharusnya dibuka tahun lalu, tetapi peluncurannya tertunda karena pandemi virus Corona.

"Kami mulai membangun proyek di Siprus pada Maret tahun lalu. Waktu terburuk," kata Taylor.

"Kami memiliki banyak kesulitan, mulai dari urusan penerbangan, pengemasan materi dan pemindahan patung. Ini tentu saja merupakan salah satu proyek paling menantang yang pernah saya lakukan."

Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...






Siprus Buka Museum Bawah Laut untuk Ikan

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER