Usaha Meredam Turis Berisik saat Wisata Alam di Kenya

CNN Indonesia
Kamis, 19 Agu 2021 10:28 WIB
Berisiknya mobil pengangkut wisatawan sesungguhnya mengancam ketenangan di alam liar. Satwa lebih sering kaget dan memilih bersembunyi.
Seekor kucing serval terlihat di antara rumput tinggi di Cagar Alam Maasai Mara, Narok, Kenya, 16 Juli 2021. (REUTERS/MONICAH MWANGI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Di Cagar Alam Nasional Maasai Mara, Kenya, mobil jenis 4x4 yang ditumpangi pemandu wisata dan pengemudi Sylvester Mukenye meluncur diam-diam melewati kawanan gajah yang sedang merumput, lalu melewati sekumpulan singa yang sedang rebahan di rumput.

Hewan-hewan sama sekali tidak terganggu oleh kedekatan kendaraan, karena mesin dieselnya telah diganti dengan mesin listrik yang menghilangkan suara gemuruh dan, yang sama pentingnya, mengurangi emisi asap diesel.

"Jika Anda mengemudi di sini dengan tenang, Anda tentu akan lebih dekat dengan binatang, terutama gajah yang ada di sebelah kita sekarang, karena tidak ada getaran di tanah dan tidak ada asap yang dihasilkan dari mobil," kata Mukenye, seperti yang dikutip dari REUTERS pada Rabu (17/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendaraannya diubah oleh Opibus, sebuah perusahaan Kenya-Swedia yang berbasis di Nairobi yang didirikan pada tahun 2017.

Saat ini, mereka adalah satu-satunya perusahaan di Kenya yang mengubah kendaraan safari off-road dari diesel dan bensin menjadi tenaga listrik.

Kendaraan off-road adalah pemandangan umum di Maasai Mara, yang terkenal di dunia karena migrasi rusa kutub tahunan, tetapi ini adalah yang pertama dalam bisnis tur safari yang biasanya sarat karbon yang sepenuhnya ditenagai oleh baterai listrik.

Wanjiru Kamau, seorang insinyur listrik di Opibus, mengatakan perusahaan sejauh ini telah mengubah 10 kendaraan yang digunakan di taman permainan Kenya, termasuk tiga di Maasai Mara.

Selain lebih ramah lingkungan daripada mesin diesel, motor listrik memangkas biaya operasional hingga setengahnya, tambahnya.

"Di Kenya harga bahan bakar kami selalu naik... Mengapa tidak menghemat itu?" katanya kepada REUTERS di bengkel Opibus, di mana kendaraan rakitan berada dalam berbagai tahap elektrifikasi.

Kamau mengatakan perusahaannya menggunakan 35 persen bahan buatan lokal dan pada akhirnya bertujuan untuk hanya menggunakan bahan lokal.

(reuters/ard)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER