A TO Z

Inkontinensia, Kebiasaan Mengompol yang Tak Boleh Diabaikan

CNN Indonesia
Senin, 23 Agu 2021 19:41 WIB
Inkontinensia berarti kelainan buang air kecil atau mengompol. Simak penjelasan mengenai hal ini dari penyebab hingga cara mencegah.
Inkontinensia berarti kelainan buang air kecil atau mengompol. Simak penjelasan mengenai hal ini dari penyebab hingga cara mencegah. (iStockphoto/Ridofranz)

Efek dan bahaya inkontinensia

Tak hanya menurunkan kualitas hidup pasien, penyakit ini juga berisiko meningkatkan angka kejadian depresi, serta kerentaan, terutama pada lansia.

Para lansia menjadi lebih bergantung pada keluarga atau caregiver (pelaku rawat), dan juga risiko infeksi saluran kemih.

Tak hanya itu, penyakit ini juga bisa memperparah kondisi kesehatan pasien yang memang memiliki riwayat penyakit lain, seperti Diabetes melitus, Konstipasi dan impaksi feses, Stroke, hingga Parkinson

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebab, pencegahan, serta cara pengobatan

Departemen Medik Urologi dari FKUI-RSCM, Nur Rasyid mengatakan, penyebab paling umum pada pria antara lain obstruksi prostat jinak atau dikenal juga dengan Benign Prostate Hyperplasia (BPH), overactive bladder/detrusor overactivity, dan poliuria nokturnal.

Penyebab lainnya antara lain:

- batu ureter distal
- tumor kandung kemih
- striktur uretra (kondisi ketika uretra menyempit)
- infeksi saluran kemih
- benda asing
- disfungsi neurogenik kandung kemih
- chronic pelvic pain syndrome (CPPS)
- prostatitis kronik,
- underactive bladder/detrusor underactivity.

Meski demikian, Rasyid menyebut ada beberapa penyebab inkontinensia yang dapat diperbaiki tanpa obat-obatan. Sehingga, tidak perlu terlalu terburu-buru dalam memberikan obat bagi pasien inkontinensia.

Tenaga medis pasti akan melakukan pengkajian yang lebih menyeluruh terlebih dahulu sebelum memberikan obat pada pasien.

Beberapa penyebab inkontinensia yang dapat kembali sembuh tanpa obat-obatan antara lain:

- Delirium
- Infection
- Atrophic vaginitis
- Pharmaceuticals
- Masalah psikologis
- Gangguan endokrin
- Urine berlebih
- Kurang bergerak
- Stool impaction (skibala)

"Penyebab-penyebab ini dapat disingkat menjadi DIAPPERS untuk memudahkan menghafalkan. Penyebab-penyebab ini juga dapat dievaluasi melalui P3G," kata Rasyid.

Lebih lanjut, menurut Rasyid, tata laksana pengobatan juga bisa dilakukan Non-Farmakologi dan farmakologis.

Misalnya dengan pembatasan asupan minum, yakni tidak minum kurang lebih 2 jam sebelum tidur (nocturia), mengurangi konsumsi kafein, alkohol, minuman bersoda, minuman manis, berhenti merokok, penurunan berat badan, Bladder retaining, hingga latihan otot dasar panggul.

Sementara pencegahan yang bisa anda lakukan agar terhindar dari penyakit ngompol ini bisa dilakukan sedini mungkin. Salah satu yang paling utama adalah menjaga berat badan tetap ideal, jangan sampai mencapai obesitas.

Sebab, ketika berat badan tidak normal atau obesitas maka akan memberikan tekanan pada perut yang bisa menyebabkan kelemahan pada otot dasar panggul. Olahraga teratur dan rutin juga bisa meminimalisir anda terkena penyakit ngompol.

Selain itu, membatasi makanan manis serta tak mengkonsumsi minuman beralkohol juga sangat dianjurkan.

"Biasakan hidup sehat sejak muda," kata dia.

(tst/agn)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER