Pandemi Covid-19 tak hanya berdampak pada kesehatan, tapi juga mengubah tatanan kehidupan, termasuk dunia kerja. Keberadaan virus corona memaksa para pekerja untuk tak lagi bekerja dari kantor, melainkan bekerja dari rumah alias work from home (WFH)
Di satu sisi, bekerja dari rumah dapat melindungi diri dari virus corona dan membuat pekerja tidak perlu menghabiskan waktu di jalan dengan bermacet-macetan. Namun, di sisi lain, WFH justru meningkatkan fenomena burnout pada karyawan.
Burnout adalah kondisi saat seseorang mengalami perasaan lelah berkepanjangan karena stres berat dari pekerjaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Berdasarkan polling yang dilakukan di sosial media CNNIndonesia.com, mayoritas pekerja atau 77,3 persen mengaku pernah mengalami burnout.
Ada sejumlah alasan yang membuat seseorang mengalami burnout saat WFH. Bekerja dari rumah membuat orang mesti beradaptasi kembali dengan pekerjaan dan lingkungan untuk bekerja. Proses ini dapat meningkatkan stres.
"The new normal dalam karier dan dunia kerja saat ini selama WFH adalah bekerja dan mengoperasikan bisnis berbasis online. Kita dipaksa untuk semakin kenal dan terbiasa untuk menggunakan berbagai platform video conference," kata psikolog Veronica Adesla kepada CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.
Selain itu, saat bekerja dari rumah, seseorang cenderung sulit untuk membagi pekerjaan kantor dan pekerjaan rumah. Batas antara pekerjaan kantor dan rumah jadi semakin kabur. Misalnya, saat sedang meeting, anak bisa menangis atau minta diajak bermain.
Belum lagi, sejumlah perusahaan dan karyawan menganggap WFH berarti harus selalu siap 24 jam. Polling CNNIndonesia.com menunjukkan alasan burnout yang paling banyak dialami adalah harus stand-by 24 jam (46,7 persen), diikuti dengan banyak limpahan pekerjaan (38,7 persen).
Pekerjaan berlebihan ini dapat menyebabkan burnout.
"Bekerja secara berlebihan dapat menyebabkan burnout, seperti: stres, kehilangan ketertarikan dan semangat untuk bekerja, merasa lelah, sulit konsentrasi, pusing dan mual ketika dihadapkan pada pekerjaan," kata Veronica.
Beragam sumber stres dari pekerjaan, rumah tangga, dan pandemi Covid-19 ini dapat berujung pada burnout.
Simak penjelasan lebih lanjut mengenai burnout, gejala burnout, dan cara mengatasi burnout dalam Fokus CNNIndonesia.com yang bertajuk Time Out, I'm Burnout.
(ptj)