Masa sulit pandemi Covid-19 tidak menghentikan langkah Jagat, pemuda asal Surakarta, untuk tetap saling membantu sesama warga.
Sehari-hari, Jagat merupakan salah satu supplier atau pemasok sayuran dan bahan baku makanan di sejumlah warung dan restoran di Surakarta.
Namun, lonjakan kasus Covid-19 pada awal Juli hingga pemerintah menerapkan aturan PPKM Darurat, membuat pekerjaannya terhenti sejenak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak banyak permintaan pengiriman barang saat itu. Tidak hanya dirinya bahkan rekan-rekan pedagang di Pasar Legi Surakarta pun mengeluhkan sepinya pembeli.
"Jual beli menurun, omset yang didapat pedagang kurang, penurunannya signifikan. Banyak yang mengeluhkan, 'Mas ini sepi, tolong ditukoni [dibeli] dagangan kita,'" tutur Jagat, salah satu inisiator Sayur Gratis Surakarta, saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (24/8).
Mendengar suara pedagang tersebut, Jagat dan kawan-kawan akhirnya tergerak menginisiasi sebuah gerakan membantu sesama. Belanja barang dagangan pedagang Pasar Legi, lalu membagikannya.
Saat itu, sekitar pertengahan Juli, ia memulai gerakan ini dengan membuat flyer ajakan berdonasi yang disebar melalui media sosial.
Ada sekitar 10 orang, termasuk Jagat yang ikut membantu gerakan ini. Mereka adalah Novian, Arya, Gusti, Rio, Heru, Sugeng, Soleh, Bu Darmi, dan Mbah Gorki.
Sayur Gratis Surakarta, begitu Jagat dan kawan-kawan menamai gerakan membantu sesama ini. Bantuan tersebut berisi sekantung sayuran serta bahan baku masakan lain.
Setiap hari, variannya berbeda. Ada sayur bayam, sayur lodeh, sayur sop, sayur asem, kangkung dan sebagainya. Selain sayuran, paket tersebut juga disertai lauk dan bumbu masakan seperti tahu, tempe, telur, bawang merah, bawang putih, serta cabai.
"Sejak 9 Juli sampai 18 Agustus kemarin donasi yang terkumpul Rp14.236.374 dan sekitar 2.500 paket sayur sudah dibagikan kepada mereka yang membutuhkan, termasuk yang sedang isoman," ungkap Jagat.
Seperti nama gerakannya, jangkauan bantuan yang mereka berikan hanya sebatas wilayah Surakarta. Mereka membagikan bantuan ini kepada orang-orang yang terdampak pandemi Covid-19 seperti kena PHK, menjalani isoman, serta kesulitan bahan pangan.
Dua minggu sejak gerakan ini berjalan, Jagat mengatakan bahwa ia dan kawan-kawan aktif setiap hari membagikan bantuan.
Mereka juga melibatkan masyarakat umum untuk membantu, baik dalam hal distribusi maupun donasi.
"Bisa bantu distribusi, atau informasi orang yang membutuhkan bantuan. Bisa juga berdonasi, entah barang sembako sayuran atau bumbu, atau uang," kata Jagat.
![]() |
Namun, setelah kondisi berangsur pulih dan mulai mendapat tawaran pekerjaan lagi, ia dan kawan-kawan menjalani gerakan ini pada Sabtu dan Minggu, atau ketika ada yang meminta bantuan saja.
"Setiap hari itu kami biasanya bagikan maksimal 50 paket, mereka bisa hubungi kami lalu kami antar jika jaraknya terjangkau atau ambil langsung di Pasar Legi Surakarta," kata Jagat.
"Sekarang karena operasional pasar mulai aktif meski masih landai, jadi hanya setiap Sabtu-Minggu, atau ada kasus khusus seperti yang sedang isoman itu buatnya berdasarkan kebutuhan," tambahnya.
Ke depannya, Jagat dan kawan-kawan mengatakan masih berdiskusi dan belum memutuskan apa pun soal kelanjutan gerakan Sayur Gratis Surakarta.
Simak gerakan serupa yang membantu sesama di halaman berikut.