Seberapa Besar Risiko Makan di Restoran Tertutup?

Pandemi Covid-19 di Indonesia disebut mulai melandai. Sejumlah aturan dilonggarkan, salah satunya berkaitan dengan jam operasional kafe dan tempat makan yang kini diperpanjang hingga pukul 21.00 WIB.

Tak hanya itu, pemerintah juga menambah kapasitas makan di tempat bagi para pengunjung restoran menjadi 50 persen dari yang semula hanya 25 persen di wilayah PPKM Level 3.

Bahkan per 31 Agustus ini, uji coba pembukaan 1.000 outlet restoran di luar mal dan ruang tertutup di sejumlah wilayah yang masuk dalam kategori PPKM Level 3 mulai dilakukan.

Hal ini disambut baik oleh masyarakat yang tak sabar mencicip makanan di resto atau sekadar duduk di kafe bertemu teman. Tapi, mengingat suasana masih pandemi dan tingkat penularan juga masih tergolong tinggi, apakah makan di tempat terutama ruang tertutup berisiko tinggi tertular Covid-19 bahkan untuk orang yang telah divaksin?

Dilansir dari CNN, Analis Medis sekaligus Dokter Darurat dan Profesor Tamu di Universitas George Washington, Leana Wen mengatakan makan di dalam ruangan, terutama di restoran berisiko lebih besar tertular Covid-19.

Banyak hal yang harus diperhatikan saat seseorang memutuskan untuk bersantap di resto dalam ruangan atau indoor. Leana mengungkapkan bahwa hal ini berkaitan dengan konfigurasi ruangan, kapasitas pengunjung hingga ventilasi udara.

"Sebab ruangan dengan ventilasi buruk lebih tinggi risikonya, di mana virus bisa menyebar dari pengunjung lain yang tidak anda kenal," kata Leana.

Tak hanya itu, menurut Leana dengan siapa Anda menghabiskan waktu selama makan di restoran tertutup juga sangat berpengaruh. Jika Anda tahu bahwa teman makan telah melakukan vaksinasi penuh, bagaimana dengan orang di sampingnya atau orang di samping meja Anda?

Ingat, tak semua orang di dalam ruangan itu Anda kenal dan bisa ditelusuri riwayat perjalanan serta kesehatannya.

"Jika semua orang telah divaksin, mungkin risiko tertular akan lebih kecil," kata dia.

Tak hanya makan di restoran, pergi ke gym juga menjadi sesuatu yang berisiko. Anda tetap harus memerhatikan banyak hal, misal penggunaan alat olahraga di gym.

"Jika Anda melakukan kelas latihan dengan intensitas berat. Banyak orang di sekitar Anda berdekatan satu sama lain, belum tahu mereka sudah divaksin penuh atau belum, tentu ini menjadi hal yang berisiko," kata dia.