Jakarta, CNN Indonesia --
Tujuan wisata ialah bersantai. Namun, banyak wisatawan yang justru stres selama pelesir atau malah sepulang melancong. Salah satu penyebabnya ialah jadwal jalan-jalan yang terlalu padat.
Travel itinerary (rencana perjalanan) boleh saja dibuat, terutama dalam hal membeli tiket dan memesan hotel. Tapi jangan sampai membuat jadwal wisata yang terlalu ngoyo, sehingga kita lupa untuk menikmati suasana dan yang lebih parah bisa kelelahan.
Aktor dan pemandu acara, Boy William, mengaku kalau dirinya paling jarang membuat rencana perjalanan per hari jika sedang berwisata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat pertama kali menginjakkan kaki di destinasi wisata yang didatanginya, ia malah memilih berbincang dengan warga lokal.
Dengan mengakrabkan diri, menurutnya, ia bakal mendapat lebih banyak inspirasi jalan-jalan versi penduduk setempat, bahkan ke tempat yang dirasa lebih autentik dan kemungkinan besar sepi turis.
Boy mengungkapkan kebiasaan uniknya itu saat hadir dalam jumpa pers Korean Tourism Organization Jakarta (KTO Jakarta) di Jakarta pada Selasa (31/8).
Dan sebelum pandemi virus corona melanda dunia dan menutup banyak gerbang perjalanan wisata luar negeri, pria berusia 30 tahun ini menerapkan kebiasaannya tersebut saat liburan ke Korea Selatan.
Ketika itu ia bermalam di kawasan Hongdae, salah satu pusat hiburan malam kekinian di Seoul. Setelah menaruh koper di hotel, ia langsung keluar dan berjalan kaki mencari bar yang ramai oleh warga lokal.
Di sana ia duduk dan memesan minum, menikmati suasana, kemudian mencoba berbincang dengan pengunjung yang ada di sebelahnya.
"Saya kurang suka membuat itinerary, kecuali untuk beli tiket atau pesan hotel. Saya lebih suka saat datang, masuk ke bar, dan berbincang dengan warga lokal yang ada di sana. Biasanya mereka memberi masukan untuk berwisata ke tempat-tempat yang seru, di luar tempat yang sudah sangat populer," kata Boy.
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...
[Gambas:Video CNN]
Selain berbincang dengan warga lokal, Boy William juga mengaku senang jalan kaki tanpa tujuan kala berwisata. Baginya dengan begitu, ia bisa menikmati makna "pelesir" yang lebih luas selain berfoto atau belanja.
"Dengan mencoba jalan kaki ke sana ke mari, kita bisa merasakan bagaimana tempat tersebut hidup. Dengan begitu kita juga bisa merasakan sesuatu yang mungkin tidak dirasakan turis lain secara umum," ujarnya.
Boy juga mengaku kalau dirinya bukan tipe wisatawan yang pemilih. Ia bahkan mau-mau saja mencoba naik transportasi umum atau makan menu baru, selama menurutnya itu bakal menjadi pengalaman wisata yang tak terlupakan.
"Waktu wisata di Korsel saya dari bandara naik bus, karena jaraknya di Incheon sampai Seoul itu cukup jauh. Kurang lebih dua jam perjalanan. Saya lebih senang duduk di bus, daripada bosan duduk di taksi. Plus biaya berwisatanya jadi lebih murah," katanya.
"Dan di Korsel itu rasanya semua tempat makan enak. Hampir tidak ada tempat makan yang kita datangi dan menunya mengecewakan. Jadi saya sangat nyaman bisa keluyuran di sana," ujarnya.
Pengalaman Boy berwisata di Korea Selatan tentu saja membuat kita semakin tidak sabar untuk menginjakkan kaki di Negara Ginseng. Sayangnya, hingga saat ini gerbang pariwisata mancanegara di sana masih ditutup.
Untuk mengurangi kerinduan wisatawan Indonesia akan Korea Selatan, KTO Jakarta melaksanakan berbagai aktivitas daring di website dan media sosial resminya dengan beragam tema konten menarik, seperti konten "jalan-jalan virtual" hasil kerjasama dengan influencer.
Dalam berbagai aktivitas daring, KTO Jakarta mengangkat berbagai tema seperti 'Korea Mindful Journey', 'Unpacking Korea', dan 'Wisata Glocal (Global - Local) Korea'.
Dalam kampanye '#AkudanKorea Imagine Your Korea from Home' ini, KTO Jakarta mengadakan berbagai aktivitas daring untuk para wisatawan Indonesia berjalan-jalan secara virtual dengan berbagai tema, seperti K-Drama, K-Food, Muslim friendly dan pasar tradisional.
Selain itu, KTO Jakarta juga menggelar acara bincang di akun Instagram @ktoid dengan berbagai topik dan membuat konten dengan influencer, seperti Kimbab Family, Korea Reomit, Bianca Kartika, dan Amelia Tantono.
[Gambas:Instagram]
Di tengah pandemi virus Corona, perjalanan wisata masih dikategorikan sebagai perjalanan bukan darurat, sehingga sebaiknya tidak dilakukan demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, terutama di daerah yang masih minim fasilitas kesehatannya.
Jika hendak melakukan perjalanan antarkota atau antarnegara, jangan lupa menaati protokol kesehatan pencegahan virus Corona, dengan mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak fisik antarpengunjung. Jangan datang saat sakit dan pulang dalam keadaan sakit.
[Gambas:Photo CNN]