Velodrome Rawamangun telah mengantongi sertifikat standar internasional dari Federasi Balap Sepeda Dunia (Union Cycliste Internasionale/UCI) pada Juni 2018 dengan Kategori 1 yang merupakan kategori tertinggi.
Sertifikasi tersebut diperoleh pada Mei 2018 dari penguji berkualifikasi UCI. Setelah diresmikan dan mengantongi sertifikat standar dunia, arena balap sepeda JIV dijajal para atlet yang berlaga di ajang Asian Games 2018 dan Asian Paragames 2018.
Velodrome Rawamangun memiliki lintasan sepanjang 250 meter, lebar tujuh meter dengan tingkat kemiringan 40 derajat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lintasan ini terbuat dari jenis kayu Siberia yang didatangkan langsung dari Jerman yang memiliki bentuk yang ringan, kuat dan halus.
Untuk menunjang berbagai kompetisi tingkat dunia, JIV juga memiliki banyak fasilitas lain, seperti penunjang bagi warga disabilitas, keamanan, pengatur suhu ruangan, hingga ruang-ruang untuk berbagai keperluan atlet.
Di dalam arena balap tersebut tersedia kursi penonton dengan nuansa warna merah putih dengan kapasitas 3.000-5.000 penonton.
Pengelola arena ini menggandeng Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI) melalui penandatangan kerja sama pengelolaan pada 17 Desember 2018.
Tak hanya menjadi arena balap sepeda, di Velodrome Rawamangun juga memiliki fasilitas olahraga lain, seperti lapangan voli, basket hingga gimnastik.
Ada pula alun-alun multifungsi untuk olahraga jalan kaki (jogging).
Velodrome Rawamangun dapat pula dimanfaatkan untuk kegiatan selain olahraga, seperti konser musik atau ajang pertemuan lainnya.
Velodrome Rawamangun dapat dijangkau dengan naik "Light Rail Transit" (LRT) Jakarta lalu turun di Stasiun Velodrome. Begitu turun, lanjutkan dengan jalan kaki hingga ke depan Gerbang JIV.
Akses lainnya ialah dengan menumpang TransJakarta, yakni melalui Halte Velodrome dan Halte Pemuda Rawamangun, kemudian berjalan kaki sekitar 100 meter hingga tiba di Gerbang JIV.