6 Alasan Sebagian Orang Sulit Punya Anak Kedua

CNN Indonesia
Senin, 06 Sep 2021 14:41 WIB
Setelah kehamilan pertama, sebagian pasangan kesulitan hamil anak kedua. Berikut sejumlah alasan sebagian orang sulit punya anak kedua.
Setelah kehamilan pertama, sebagian pasangan kesulitan hamil anak kedua. Berikut sejumlah alasan sebagian orang sulit punya anak kedua.(Foto: Takmeomeo/Pixabay)

4. Genetik

Melansir dari Cleveland Clinic, kualitas dan kuantitas sel telur tak hanya dipengaruhi usia. Saat usia masih terbilang produktif, sel telur bisa mengalami masalah baik kualitas maupun kuantitas akibat kondisi genetik termasuk autoimun dan paparan radiasi.

5. Nutrisi dan gaya hidup

Sangat penting menjaga dan menerapkan gaya hidup sehat serta keseimbangan asupan nutrisi demi kesehatan tubuh juga kesuburan. Upik mengatakan masalah berat badan atau indeks massa tubuh berkaitan erat dengan infertilitas sekunder.

"Wanita dengan indeks massa tubuh di atas 25 kg/m2 cenderung lebih sering mengalami infertilitas dibanding dengan mereka yang memiliki berat badan ideal. Hal ini terkait dengan gangguan ovulasi seperti PCOS yang sering terjadi pada wanita gemuk," kata Upik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan pada pria, tubuh gemuk juga membawa masalah kesuburan. Gangguan kesuburan terjadi akibat peningkatan suhu dari penumpukan lemak di sekitar kemaluan. Upik menyebut penyebab terbanyak infertilitas sekunder pada pria adalah varikokel (pembesaran pembuluh darah di dalam skrotum).

6. Stres

Stres yang sulit dikendalikan dapat hormon stres. Tak hanya psikologis, hormon juga mempengaruhi fisiologis orang semisal, detak jantung makin cepat, napas pendek, tekanan darah naik dan sakit kepala.

Selama situasi ekstrem ini, sistem-sistem yang dinilai tidak berhubungan dengan pertahanan hidup 'dimatikan'. Bahkan stres bisa menonaktifkan aktivitas hypothalamic-pituitary-gonadal axis yang mengontrol sistem reproduksi. Akibatnya, koneksi otak dan ovarium kacau dan terjadi penundaan ovulasi dan menstruasi tidak teratur.

Bagaimana cara mengobati infertilitas sekunder?

Upik berkata terapi dan pengobatan infertilitas sekunder tetap mengikuti alur penanganan infertilitas umum.
Berikut alur pengobatan infertilitas:

  • analisis lengkap riwayat medis pasangan
  • identifikasi risiko terkait kesuburan (frekuensi hubungan seksual, paparan asap rokok, polusi, alkohol, kafein dan gaya hidup)
  • pemeriksaan fisik pasangan
  • evaluasi ovulasi, USG transvaginal dan histerosalpingografi (HSG) pada wanita

Evaluasi ovulusi dinilai dari riwayat menstruasi dan pengukuran kadar progesteron darah (luteinizing hormone (LH) urin. Sementara HSG, bisa menilai kondisi rongga rahim, ada tidaknya sumbatan pada saluran tuba falopi.

  • analisis sperma pada pria

Analisis sperma berlaku tiga bulan berkaitan dengan spermatogenesis (proses pembentukan sperma pada testis) tiap 90 hari. Analisis akan mencakup volume, konsentrasi, pergerakan dan bentuk sperma. Dari sini akan diketahui jumlah sperma yang layak membuahi sel telur secara alami. Selanjutnya, dokter dan pasien dapat menentukan pilihan terapi termasuk program alami (senggama terencana), inseminasi intrauterine atau IVF.

"Jangan ragu untuk mengecek kondisi Anda dan pasangan sebelum merencanakan kehamilan anak kedua. Perencanaan dan persiapan yang matang dapat membantu meningkatkan peluang keberhasilan terjadinya kehamilan," kata Upik.

(ptj/ptj)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER