Pandemi Covid-19 membuat anak lebih banyak belajar dari rumah. Orang tua memiliki peran penting agar proses belajar di rumah dapat berjalan lancar tanpa stres.
Pembelajaran jarak jauh (PJJ) bukan sesuatu yang mudah bagi anak maupun orang tua. Kondisi gawai yang bermasalah, keterbatasan kuota internet, hingga sinyal yang tak stabil bisa jadi sumber stres bagi anak dan orang tua. Belum lagi perkara sulit memahami materi pelajaran.
Psikolog dan pemerhati anak Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto membagi sejumlah tips mendampingi anak belajar di rumah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kak Seto menyarankan agar orang tua tidak perlu membebani diri untuk mengejar target kurikulum, menuntut anak harus menguasai seluruh materi pembelajaran, dan memaksa anak menyelesaikan tugas. Hal ini juga sesuai dengan imbauan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim.
"Kita ingat saja apa yang jadi pesan Mas Menteri lewat Surat Edaran Mendikbud No.4 Tahun 2020 [tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan di Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19)] itu menekankan bahwa pembelajaran daring dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa beban tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan," kata Kak Seto kepada CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.
Lihat Juga : |
Kak Seto menyarankan agar orang tua senantiasa berkomunikasi dengan guru mengenai situasi belajar. Komunikasikan pula perkembangan anak. Janagn ragu untuk meminta saran maupun penjelasan mengenai materi pembelajaran pada guru.
Buatlah proses belajar di rumah menjadi kegiatan yang menyenangkan. Misalnya disertai dengan nyanyian, menggambar, menari atau berolahraga.
"Kurikulum kehidupan di mana anak fokus pada pendidikan kecakapan hidup. Yang penting anak bisa dibuat gembira. Belajar menyanyi, menggambar, olahraga, apa saja jadi materi pembelajaran," kata Kak Seto.
Lihat Juga : |
Kak Seto juga menyebut selama di rumah orang tua harus memenuhi hak anak. Ada dua hak dasar anak yang perlu diutamakan saat ini oleh orang tua yakni hak hidup dan hak sehat, secara fisik maupun psikis.
"Kalau enggak, ini namanya kekerasan terhadap anak atas nama pendidikan. Data Kemen PPA, 30 persen anak depresi [selama pandemi]. Harus waspada," ungkap Kak Seto.
Kemudian jangan lupa fasilitasi kebutuhan psikososial anak. Di masa pandemi Covid-19, hal ini bisa dilakukan dengan Zoom Meeting dengan teman-teman sekelas dan ngobrol santai dengan teman sebaya. Sesi pertemuan virtual ini berbeda dengan pertemuan virtual untuk pembelajaran yang dominan satu arah atau dari guru saja.
"Sekolah memfasilitasi juga, mempertemukan anak. Semua anak bisa jadi dirinya dengan begitu anak tumbuh dan berkembang lebih sehat, tidak dibebani kurikulum karena keadaannya darurat," kata Kak Seto.
Itulah cara mendamping anak belajar di rumah ala Kak Seto.
(els/ptj)