Susu cokelat disebut minuman yang baik dikonsumsi setelah berolahraga. Tidak salah memang, sebab susu cokelat mampu memulihkan stamina.
Namun riset baru-baru ini menemukan bahwa sari kedelai mampu menjadi alternatif minuman usai berolahraga. Manfaatnya pun mampu disandingkan dengan susu cokelat.
Retno Ayu Widyastuti dari tim peneliti sekaligus dosen di Poltekkes Kemenkes Jakarta II mengatakan sari kedelai ini bisa menjadi alternatif susu cokelat karena memiliki kemiripan kandungan zat gizi sehingga dinilai memiliki kemampuan serupa susu cokelat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada penelitian ini membuktikan pemberian sari kedelai bisa menurunkan kadar laktat meski tidak signifikan dan meningkatkan VO2 max secara signifikan," kata Retno dalam webinar bersama Indonesia Sport Nutritionist Association (ISNA), Kamis (9/9).
Riset ini menggunakan metode eksperimen terhadap sebuah tim sepak bola di Semarang. Kenapa pemain sepak bola?
Saat ini tim sepak bola Indonesia mengalami penurunan prestasi. FIFA mencatat sepak bola Indonesia berada di peringkat 174. Dibanding dengan negara-negara ASEAN lain, peringkat ini terbilang rendah.
Retno berkata penurunan prestasi merupakan indikator penurunan performa. Salah satu faktor penyebab penurunan performa adalah penurunan adaptasi terhadap kelelahan saat latihan maupun pertandingan.
Biasanya, tim sepak bola harus berlatih setidaknya selama 20 jam per minggu. Pemain harus bisa beradaptasi dengan stres dan lelah selama latihan sehingga perlu pemulihan pascalatihan yang tepat.
Dari beberapa riset yang sudah ada, pemberian makanan cair atau gel, karbohidrat, lemak, air akan memaksimalkan pemulihan.
"Susu cokelat mengandung karbohidrat, protein, lemak, asam amino sehingga membantu menurunkan kadar laktat juga memaksimalkan VO2max (satuan nilai kemampuan tubuh menghasilkan energi secara aerobik)," jelasnya.
Riset pun membandingkan susu cokelat dan sari kedelai sebagai minuman pascalatihan. Tim peneliti membagi partisipan menjadi kelompok kontrol yang diberi susu cokelat dan kelompok perlakuan yang diberi sari kedelai. Sari kedelai dalam riset dibuat serupa susu cokelat.
Hasilnya, ada penurunan kadar asam laktat pada kedua kelompok. Jika dibandingkan, keduanya nyaris tidak berbeda efeknya. Tim peneliti menyimpulkan, sari kedelai memiliki kemampuan sama dengan susu cokelat dalam hal menurunkan asam laktat.
"Sari kedelai ada kandungan karbohidrat dan protein, jika diperhatikan ada lactate clearance. Kemudian terjadi peningkatan VO2max. Saat dibandingkan, perbedaannya tidak signifikan. Bisa dikatakan sari kedelai punya kemampuan sama dengan susu cokelat," jelas Retno.
(els/agn)