7 Rute Wisata 'Healing' ala 'Eat, Pray, Love' di Bali

CNN Indonesia
Jumat, 10 Sep 2021 14:01 WIB
Jika ingin wisata healing atau wellness di Bali, berikut rekomendasi rute yang terinspirasi dari novel dan film 'Eat, Pray, Love' yang dibintangi Julia Roberts.
Jika ingin wisata healing atau wellness di Bali, berikut rekomendasi rute yang terinspirasi dari novel dan film 'Eat, Pray, Love' yang dibintangi Julia Roberts. (Sony Pictures Releasing)

4. Pusat "penyembuhan"

Ada banyak tempat spa dan yoga dengan berbagai kegiatan yang bisa dikunjungi di Bali, khususnya di kawasan Ubud. 

Namun dalam film 'Eat, Pray, Love', Gilbert mendatangi rumah Ketut Liyer dan klinik herbal Wayan Nuriasih.

Sosok Ketut Liyer telah wafat pada tahun 2016. Namun masih ada banyak juru "penyembuhan" lain yang bisa dikunjungi untuk konsultasi kesehatan, seperti Cokorda Rai, Ibu Jero, Pak Sirkus, dan Agus Sihman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain ke rumah Ketut Liyer, Gilbert juga mengunjungi klinik herbal Wayan Nuriasih yang berada di Ubud.

Sebelum mendatangi tempat-tempat tersebut, jangan lupa melakukan pemesanan tempat dan bertanya soal tarifnya.

Bisa juga bertanya dulu dengan warga lokal mengenai tempat kesehatan tradisional yang direkomendasikan, karena biasanya ada banyak tempat terbaik yang hanya diketahui warga lokal.

Sunset di Pantai Padang Padang, Uluwatu, BaliSunset di Pantai Padang Padang, Uluwatu, Bali. (CNN Indonesia/Ardita Mustafa

5. Pantai

Bukan di Ubud, melainkan di Uluwatu. Lokasi Gilbert pesta pantai pertama kali saat datang ke Bali berlokasi di Pantai Padang-padang.

Sayangnya, tidak benar-benar ada bar terbuka di sini, karena bangunannya hanya dibuat untuk syuting film.

Tapi ada banyak tempat kongko lainnya di Uluwatu, kebanyakan berada di atas tebing dengan pemandangan lautan luas.

Jika ingin tetap menikmati Pantai Padang-padang atau pantai-pantai lainnya di Uluwatu, siapkan tenaga ekstra dan kenakan alas kaki yang nyaman, karena banyak pesisir yang perlu dijangkau setelah mendaki puluhan anak tangga.

Suasana pemandangan pedesaan saat matahari terbit pertama tahun 2021 terlihat dari Desa Pinggan, Kintamani, Bangli, Bali, Jumat (1/1/2021). Kawasan wisata alam dengan pemandangan Gunung Agung, Gunung Batur dan Gunung Abang tersebut menjadi salah satu lokasi di Pulau Dewata yang dikunjungi wisatawan untuk menyaksikan matahari terbit pertama tahun 2021. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/PRAS.Desa Pinggan, Kintamani, Bangli, Bali. (ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF)

6. Mendaki

Gunung Agung dan Gunung Catur bukan satu-satunya gunung yang bisa dijelajahi dengan pendakian atau trekking singkat di Pulau Bali.

Dalam film 'Eat, Pray, Love', Gilbert sempat mendatangi Gunung Batur untuk menikmati pemandangan matahari terbit.

Selain yang bertema gunung, kegiatan trekking di Bali juga bisa dilakukan di Taman Nasional Bali Barat, Campuhan Ridge Walk, Danau Tamblingan, Kebun Raya Bali, Botanical Gardens, Sambangan, atau Candidasa.

Ada banyak agen perjalanan yang menggelar trip trekking, sehingga wisatawan pemula bisa berjalan bersama pemandu wisata. Jarak dan durasinya juga bisa dipilih sesuai kemampuan fisik.

Suasana kongko malam di bar dan restoran Old Mans Canggu, Bali.Penjual Sate Babi tradisional di Canggu, Bali. (CNN Indonesia/Ardita Mustafa)

7. Makan enak

Sampai ke Bali jangan hanya kongko di tempat makan restoran atau kafe yang menyediakan menu-menu internasional.

Ajak lidah untuk mengenal rasa dan rupa masakan khas Bali. Selain rasanya yang autentik, harganya juga tidak selalu bikin kantong bolong.

Menariknya, ada banyak tempat makan tradisional yang legendaris yang bisa dipesan melalui layanan pesan antar.

Jadi, jika ingin tetap bermalas-malasan di hotel atau vila tapi ingin mengisi perut, silakan buka aplikasi ojek online untuk mencari menu tradisional yang jadi favorit warga lokal.

Jangan lupakan juga soal buah-buahan. Saat musim panen, ada banyak "buah eksotis" yang bisa dibeli di pasar-pasar tradisional Bali.

Berbincang dengan pedagang atau warga di pasar tentu saja menjadi pengalaman wisata healing yang tak terlupakan bak 'Eat, Pray, Love'.


Di tengah pandemi virus Corona, perjalanan wisata masih dikategorikan sebagai perjalanan bukan darurat, sehingga sebaiknya tidak dilakukan demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, terutama di daerah yang masih minim fasilitas kesehatannya.

Jika hendak melakukan perjalanan antarkota atau antarnegara, jangan lupa menaati protokol kesehatan pencegahan virus Corona, dengan mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak fisik antarpengunjung. Jangan datang saat sakit dan pulang dalam keadaan sakit.

(ard)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER