Cara Tepat Diet Rendah Protein untuk Kondisi Medis Tertentu

CNN Indonesia
Jumat, 17 Sep 2021 09:01 WIB
Diet rendah protein disarankan untuk penderita penyakit hati dan ginjal. Berikut cara diet rendah protein yang tepat.
Ilustrasi. Cara diet rendah protein yang tepat dapat dimulai dari perencanaan yang matang. (iStockphoto/marilyna)

Ide Menu Diet Rendah Protein

Dalam diet ini, sayuran dan biji-bijian menjadi komponen utama makanan. Sementara daging, kacang-kacangan, dan produk kedelai harus dianggap sebagai lauk pelengkap, yang dikonsumsi dalam porsi kecil.

Mengutip Medical News Today, berikut contoh menu rendah protein.

1. Sandwich dengan porsi besar sayur dan mayones, serta porsi kecil irisan daging
2. Nasi goreng dengan porsi besar sayuran, dan porsi kecil daging
3. Pasta rendah protein dengan saus tomat dan sayuran panggang
4. Sup buatan sendiri

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Camilan rendah protein meliputi:

1. Buah-buahan segar
2. Salad sayur
3. Kentang goreng panggang dengan mayones
4. Smoothie buah yang dibuat dengan air atau alternatif susu rendah protein

Manfaat Diet Rendah Protein

Nurse with stethoscope holding anatomical model of healthy human kidney. White background.Ilustrasi. Manfaat diet rendah protein bisa sangat dirasakan oleh penderita penyakit ginjal. (Istock/ericsphotography)

Manfaat diet rendah protein sebagian besar berlaku untuk orang dengan kondisi kesehatan tertentu seperti penyakit hati, penyakit ginjal, dan gangguan metabolisme protein.

Mengutip Healthline, mengurangi asupan protein dapat meringankan beban kerja hati dan ginjal.

Selain itu, diet ini juga membantu meningkatkan metabolisme protein dan mencegah penumpukan urea dalam aliran darah. Beberapa penelitian mengaitkan kadar urea yang tinggi dalam darah dengan risiko diabetes tipe-2 dan gagal jantung.

Kadar urea yang tinggi dalam darah biasanya ditandai dengan kelelahan, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, dan perubahan kondisi mental.

Diet ini juga diperlukan bagi mereka yang memiliki kelainan genetik yang memengaruhi metabolisme protein seperti homocystinuria dan fenilketonuria. Kondisi tersebut mengganggu pemecahan asam amino tertentu.

Efek Samping Diet Rendah Protein

Sebagaimana diketahui, protein merupakan nutrisi penting untuk pertumbuhan dan menjaga kesehatan.

Studi menunjukkan, kekurangan protein dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan kehilangan massa otot.

Kekurangan protein biasanya ditandai dengan beberapa kondisi seperti pembengkakan, anemia, penyakit hati berlemak, rambut rontok, dan berkurangnya kepadatan tulang.

Saat mengikuti diet rendah protein, penting untuk memastikan mendapatkan nutrisi dari sumber lain untuk mencegah malnutrisi.

Perlu digarisbawahi, diet rendah protein tidak disarankan bagi individu sehat. Diet ini hanya boleh dilakukan atas kondisi medis tertentu dan di bawah pengawasan dokter.

(asr)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER