"Pertama, berdoa dan memohon penjagaan Tuhan untuk anak anak kita," kata Rahma.
Selain itu, langkah lain yang penting dilakukan untuk mencegah terjadinya child grooming atau kejahatan seksual pada anak adalah sebagai berikut.
Sediakan waktu untuk mengobrol dan membangun kedekatan emosional dengan anak. Jika memiliki anak lebih dari satu, maka pastikan masing-masing anak mendapatkan perhatian yang seimbang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sediakan waktu untuk berdua saja dengan anak. Jika anak lebih dari satu maka perlu atur waktu agar setiap anak dapat merasakan kedekatan emosional dengan orang tua.
Menurut Rahma, penting untuk mencukupi kebutuhan psikologis anak, bukan hanya kebutuhan fisiknya saja.
Sediakan waktu untuk melakukan kegiatan bersama sama keluarga, saling mengobrol, serta membangun kedekatan emosional dalam aktivitas-aktivitas ringan bersama keluarga.
Misalnya, anak perlu tahu batasan-batasan tubuh yang boleh dilihat orang lain dan mana yang hanya dirinya sendiri yang boleh lihat .
"Anak perlu tahu contoh-contoh orang yang membahayakan seperti apa. Anak perlu tahu kepada siapa bisa percaya. Walaupun keluarga dekat, tidak berarti bisa dipercaya sepenuhnya," kata Rahma.
Menurut Rahma, orang tua juga perlu memberi pemahaman tentang apa yang harus dilakukan anak jika terjadi hal hal yang aneh atau tidak nyaman bagi dirinya.
Beri tahu anak pada siapa ia boleh berbagi cerita. Diskusikan juga mengenai bagaimana caranya bercerita, jika tidak bisa cerita langsung, mungkin bisa melalui tulisan atau media lainnya.
"Yakinkan anak bahwa ia berharga dan kita support anak apapun yang terjadi," tambahnya.
Rahma mengatakan bahwa anak yang biasanya menjadi korban adalah anak yang:
- tidak cukup mendapat kasih sayang dan perhatian orang tua secara fisik maupun psikis
- merasa kesepian
- mendapat akses mudah dalam hal materi dan teknologi
- merasa stres dengan kondisi keluarga
- merasa stres dengan tuntutan akademik dari keluarga dan sekolah
- kelelahan dengan target-target yang harus diraih tanpa diberi pemaknaan
Rahma menyampaikan bahwa ketika anak menjadi korban child grooming, hal pertama yang penting dilakukan orang tua adalah jangan panik.
"Peluk anak dan biarkan anak mengeluarkan emosinya terlebih dulu. Lalu ngobrol bersama anak agar kita tahu sudah sejauh mana situasinya," ujarnya.
Setelah itu, coba luangkan waktu lebih banyak dengan anak. Bicara dari hati ke hati mengenai perasaan anak. Ajak anak lebih banyak terlibat dalam kegiatan bersama. Temani anak dalam kegiatan kegiatannya.
Lalu, kunjungi konselor atau psikolog untuk melihat kondisi psikis anak, dan jika memang perlu, lakukan psikoterapi.
(agn)