Penyakit Aneh Efek Penggunaan Ganja Meningkat di AS

CNN Indonesia
Sabtu, 18 Sep 2021 11:53 WIB
Dokter di AS semakin banyak menerima pasien pengguna ganja yang mengeluhkan muntah-muntah dan sakit perut parah.
Dokter di AS semakin banyak menerima pasien pengguna ganja yang mengeluhkan muntah-muntah dan sakit perut parah. (Foto: iStockphoto/yacobchuk)

Sindrom CHS memang terbilang baru sehingga belum ada diagnosis medis. Namun ini bukan kasus langka.

CHS kali pertama muncul dalam dunia medis pada 2004. Saat itu, sekelompok peneliti Australia meneliti tentang 19 pengguna ganja kronis yang berulang kali mengalami sakit perut dan muntah-muntah.

Para ilmuwan menemukan bahwa gejala sakit perut dan muntah tersebut hilang saat pengguna berhenti mengkonsumsi ganja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kejanggalan ditemukan karena lebih dari setengah pengguna ganja itu berhasil meredakan gejala aneh tersebut dengan mandi air sangat panas.

Wang pun tak bisa menjelaskan secara ilmiah kenapa air panas ampuh bagi sebagian pengguna ganja.

Wang dan tim UGD rumah sakit sudah biasa menerima pasien pengguna ganja yang mengeluh sakit perut berulang dan muntah.

Untuk tata laksananya, pasien akan diberikan obat antimual dan cairan IV untuk mengembalikan kadar cairan tubuh. Pasien juga akan menjalani serangkaian tes seperti tes darah dan urin, CT scan, endoskopi, dan tes pengosongan lambung untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain.

"Terlepas dari apakah itu sindrom hiperemesis ganja atau virus lain yang membuat Anda banyak muntah, jika Anda membiarkannya terlalu lama, Anda dapat mengalami gangguan elektrolit, mengalami syok dan gagal organ. CHS tidak berbeda," jelas Wang.

Melihat peningkatan kasus ini, Wang berharap orang mempertimbangkan potensi bahaya konsumsi ganja terutama di kalangan remaja.

Di Colorado, ganja dilegalkan untuk penggunaan medis di 2009 dan melegalkan tanaman itu untuk hiburan di 2014.

Dalam riset yang dia terbitkan di jurnal JAMA Network Open, Wang menemukan ada peningkatan sekitar 29 persen kasus muntah-muntah sejak ganja dilegalkan di Colorado. Lebih dari sepertiga kasus dialami oleh orang berusia 25 tahun ke bawah.

Sebuah studi pada 2020 menemukan hampir satu dari lima orang yang dirawat di RS karena muntah berulang di AS juga memiliki riwayat menggunakan ganja.

Terlepas dari fakta tersebut, sebuah survei Pew menemukan mayoritas orang dewasa AS (60 persen) tetap mendukung legalisasi ganja untuk medis dan rekreasi. Melihat dukungan ini, kemungkinan bakal lebih banyak negara-negara bagian yang akan melegalkan ganja.

Hal ini jelas menimbulkan kekhawatiran.

"Pada remaja dan dewasa muda, di sanalah tumbuh kekhawatiran tentang kebiasaan memakai [ganja] dan pengaruhnya terhadap kesehatan fisik dan mental," ujar Wang.



(els/rds)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER