Dapat dilihat dari kesulitan berbicara dan mencari kata yang tepat di dalam sebuah percakapan, serta bingung untuk melanjutkannya.
Menyimpan barang tidak pada tempatnya bahkan kadang curiga ada yang mencuri atau menyembunyikan barang tersebut sehingga berdampak terhadap orang-orang di sekitarnya.
- Bingung menentukan suatu hal
- Susah menghitung
- Berpakaian tidak serasi atau terbalik
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan atau tanpa alasan yang jelas, tidak memiliki inisiatif untuk melakukan aktivitas yang biasa dinikmati, cenderung diam saja dengan mata menerawang.
- Berubah menjadi lebih sensitif, mudah tersinggung
- Hal kecil dapat memicu kemarahan yang meledak-ledak, yang berlebihan.
- Iritabilitas, depresi, mudah kecewa, dan putus asa
Hingga saat ini, tak ada satu pun obat yang bisa menyembuhkan Alzheimer bahkan saat kondisinya memburuk, orang dengan penyakit ini bisa meregang nyawa.
Di Amerika Serikat, Alzheimer menjadi penyebab kematian keenam, dengan rata-rata seseorang yang hidup dengan Alzheimer hanya bisa bertahan 4 hingga 8 tahun setelah didiagnosis.
Meski belum ada obatnya, ada terapi yang bisa dilakukan yakni dengan menghilangkan amiloid dari otak. Namun, saat ini penelitian terus dilakukan untuk menemukan obat paling ampuh untuk penyakit ini.
Semua penyakit bisa dicegah, begitu juga Alzheimer. Pencegahan kata Silvia bisa dilakukan sejak dini atau sejak muda yakni dengan menjalani pola hidup sehat.
"Ya seperti tidak mengonsumsi alkohol, tidak merokok, rajin olahraga, makan makanan yang sehat. Tapi memang Faktor genetik tidak dapat dicegah," katanya.
(agn/agn)