Jakarta, CNN Indonesia --
Bali akan selalu dirindukan bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Pulau Dewata memang menyuguhkan suasana pelesir yang damai sekaligus santai.
Di tengah "destinasi surgawi", baik di Bali atau tempat lainnya di dunia, kondisi darurat atau kasus kriminal - yang sebagian besar dilakukan oleh pendatang - tetap bisa terjadi. Meski demikian kita sebagai wisatawan tak perlu merasa cemas berlebihan, karena ada banyak langkah untuk mengantisipasinya.
Bali sudah memiliki unit tanggap darurat yang mumpuni, baik dari pihak kepolisian atau rumah sakit, yang bisa segera membantu wisatawan saat terjadinya kasus genting. Warga lokalnya pun akan dengan senang hati membantu pendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudah banyak artikel yang memberi tips mengenai cara murah dan seru berwisata di Bali, mulai dari rekomendasi hotel sampai objek wisata, tapi jarang yang menulis mengenai "hal-hal remeh" yang perlu diperhatikan selama pelesir di sana, seperti berikut ini:
1. Tabir surya
Jangan meremehkan sinar matahari yang bisa sangat terik di Bali.
Wisatawan, terutama kaum pria, mungkin menganggap sepele urusan tabir surya. Tapi menggunakannya sebelum berkegiatan di luar rumah adalah hal penting demi menghindari kulit terbakar lalu kering dan mengelupas sampai perih.
Jika ingin snorkeling, diving, atau surfing, gunakan tabir surya dengan bahan yang ramah lingkungan sehingga tidak "meracuni" makhluk laut.
2. Uang tunai
Bawa uang tunai dalam jumlah yang cukup untuk jaga-jaga jika hendak melakukan pembayaran di Bali, karena masih banyak tempat yang hanya menerima pembayaran tunai. Jarak antar ATM juga terbilang lumayan jauh, sehingga butuh waktu untuk menjangkaunya.
Uang tunai juga berguna jika kita hendak memberi tips atas suatu pelayanan.
Berbicara mengenai ATM - dan gerai penukaran mata uang asing, waspada juga saat menggunakannya, karena ada banyak kasus penipuan atau pencurian uang saat pengguna bertransaksi di sana, terutama yang sepi lalu lalang orang.
Tak lupa, sebelum membeli sesuatu pastikan harganya sudah diketahui sehingga terhindar dari kasus "getok harga".
3. Sewa kendaraan
Ada banyak layanan taksi konvensional dan ojek online yang bisa dipilih di Bali. Sebelum naik taksi konvensional, pastikan kendaraan akan berjalan sesuai argo. Pesan dari lobi hotel jauh lebih aman. Ketahui juga area yang masih melarang masuknya taksi dan ojek online.
Tapi wisatawan yang ogah repot biasanya lebih memilih sewa kendaraan. Sewalah kendaraan di tempat yang sudah terkenal di kalangan wisatawan atau terdaftar di situs pemesanan akomodasi.
Jika hendak sewa kendaraan dengan sistem "lepas kunci" alias tanpa supir, baik motor atau mobil, sebaiknya cek kondisi bodi dan mesin kendaraan sebelum digunakan. Jangan sampai menyewa kendaraan yang kurang mumpuni dan akan semakin rusak saat kita mengembalikannya.
Jangan lupa parkir kendaraan di tempat yang aman.
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...
4. Mengemudi
Berkendara di Bali bisa dibilang cukup menantang. Di tengah kota biasanya jalanannya lebar, sehingga perlu kehati-hatian saat ingin berbelok.
Ada juga jalanan yang menembus ke dalam gang, sehingga butuh keahlian untuk melaluinya. Selain itu, ada juga jalanan yang sempit dengan tikungan curam.
Kalau menggunakan sepeda motor, kenakanlah helm dan tak perlu ikut-ikutan nekat menyalip ke tengah jalan - seperti yang banyak dilakukan wisatawan mancanegara yang kurang bertanggungjawab.
Siap-siap juga isi bensin, terutama jika ingin road-trip ke daerah pelosok yang sepertinya jarang SPBU atau medannya berbukit. Kembali lagi ke poin dua, siapkan uang tunai untuk membeli bensin yang biasanya dijajakan warga di warung lokal.
Jangan terlalu percaya juga dengan informasi arah dari peta digital, karena banyak jalanan yang hanya bisa dilalui dengan sepeda motor. Bertanyalah dengan ramah kepada penduduk lokal saat kesulitan mencari alamat.
5. Cek keamanan
Cek ulasan tempat menginap sebelum memesannya, sehingga kita bisa mengetahui keamanan lokasi dan fasilitas properti dari penampakan di peta digital atau testimoni tamu sebelumnya.
Poin ini juga penting bagi wisatawan wanita yang hendak pelesir ke Bali seorang diri.
Walau sudah berada di dalam kamar hostel, hotel, atau vila, tetap simpan barang berharga di tempat yang aman, demi menghindari ancaman pencurian. Terkadang pelaku kriminalnya ialah sesama wisatawan.
Begitu juga menjaga barang berharga saat kongko di tempat umum, seperti kafe, bar, atau pantai.
Bagi yang hendak pulang malam sembari berjalan kaki, waspada dengan ancaman penjambretan di pinggir jalan.
6. Air mineral dan alkohol
Teriknya matahari membuat tubuh jadi cepat lemas, jadi jangan lupa minum air mineral untuk rehidrasi. Bawa air mineral dalam botol isi ulang saat hendak berkegiatan di luar ruangan.
Bagi yang hendak kongko di bar, perhatikan kadar alkohol yang dikonsumsi. Jangan memaksakan diri minum sampai mabuk, sehingga hilang kesadaran untuk menjaga diri dan barang bawaan. Apalagi jika harus berkendara atau pulang jalan kaki setelahnya.
Tolak minuman dari orang tidak dikenal yang kemasannya sudah terbuka atau kita sendiri tidak melihat cara pembuatannya.
7. Pilih wisata yang berkelanjutan
Jangan membeli oleh-oleh yang dibuat dari bahan yang merusak kelestarian alam, baik fauna atau flora. Begitu juga menikmati wisata yang konsepnya mengeksploitasi makhluk hidup.
Hindari membeli dagangan dari penjaja cilik yang keluyuran saat jam sekolah, sehingga mengurangi dampak buruk pekerja anak.
Jika datang ke objek wisata yang memberdayakan warga lokal dan punya konsep konservasi, sisihkan uang untuk berdonasi.
Kalau ingin ke objek wisata populer, sebaiknya datang "lebih pagi" demi menghindari kerumunan wisatawan sekaligus kemacetan menuju areanya. Perhatikan juga cara berbusana ke sana, karena jika tempatnya sakral maka pengunjung wajib berbaju sopan.
Buanglah sampah pada tempatnya dan patuhi protokol kesehatan pencegahan virus corona yang ditetapkan pengelola objek wisata.
Di tengah pandemi virus Corona, perjalanan wisata masih dikategorikan sebagai perjalanan bukan darurat, sehingga sebaiknya tidak dilakukan demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, terutama di daerah yang masih minim fasilitas kesehatannya.
Jika hendak melakukan perjalanan antarkota atau antarnegara, jangan lupa menaati protokol kesehatan pencegahan virus Corona, dengan mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak fisik antarpengunjung. Jangan datang saat sakit dan pulang dalam keadaan sakit.
[Gambas:Photo CNN]