Kristalisasi madu sering salah diartikan masyarakat sebagai pemalsuan madu. Padahal, kristalisasi atau penggumpalan madu merupakan hal lumrah yang terjadi secara alami dan spontan pada madu.
Menurut Irtya, proses kristalisasi yang terjadi pada madu bergantung juga pada rasio fruktosa dan glukosa.
"Semakin tinggi kandungan fruktosa yang ada dalam madu (yang biasanya konsistensi madu tidak kental) maka kemungkinan kecil madu tersebut akan mengalami proses kristalisasi, bergitupun sebaliknya," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, kadar glukosa yang tinggi menyebabkan madu mudah untuk mengkrostal dikarenakan glukosa memiliki tingkat kelarutan yang lebih rendah dibandingkan fruktosa.
"Meletup atau tidaknya madu didalam botol pada saat dibuka tidak bisa menjadi jaminan keaslian madu tersebut," ujar Irtya.
Madu berasal dari cairan tanaman yang dikumpulkan oleh lebah. Secara alamiah, madu mengandung sel ragi (khamir). Sel ragi ini akan lebih mudah mengalami proses fermentasi pada madu dengan kadar air yang tinggi.
"Hasil dari fermentasi ini adalah karbondioksida (CO2) yang berbentuk gas. Gas yang terakumulasi inilah yang menyebabkan letupan pada botol yang tertutup rapat," paparnya lebih lanjut.
(agn)