PBB Ungkap Dua Faktor Penentu Kembalinya Turis ke Destinasi
Industri pariwisata dunia mulai membaik pada Juli 2021, berkat peluncuran vaksinasi dan pelonggaran pembatasan perjalanan, tetapi jumlah pelancong masih jauh dari level sebelum pandemi, ungkap Organisasi Pariwisata Dunia PBB, UNWTO, pada Senin (4/10).
"Pembukaan kembali gerbang pariwisata tidak akan berjalan mulus jika aturan tidak konsisten dan tingkat vaksinasi yang tidak merata, karena dua faktor tersebut mempengaruhi kepercayaan pelaku perjalanan," ujar Kepala UNWTO, Zurab Pololikashvili, dalam pernyataannya, seperti yang dikutip dari AFP pada Selasa (5/10).
Sekitar 54 juta turis melintasi perbatasan internasional pada Juli 2021, angka tertinggi sejak April 2020, pada bulan-bulan awal krisis virus corona, kata UNWTO.
Jumlah itu mewakili peningkatan 58 persen dibandingkan pada Juli 2020, tetapi masih turun 67 persen dari 164 juta yang tercatat pada Juli 2019.
"Peningkatan ini didukung oleh pembukaan kembali banyak destinasi untuk perjalanan internasional, sebagian besar di Eropa dan Amerika... ditambah dengan kemajuan yang dicapai dalam peluncuran vaksin Covid-19 yang berkontribusi pada pemulihan mobilitas yang aman secara bertahap di Eropa dan belahan dunia lain," kata UNWTO.
"Namun demikian, 2021 terus menjadi tahun yang menantang bagi pariwisata global, dengan kedatangan internasional turun 80 persen pada Januari-Juli dibandingkan dengan 2019," kata organisasi yang berbasis di Madrid itu.
Destinasi kepulauan diminati
Dalam tujuh bulan pertama tahun ini, Asia dan Pasifik terus mengalami penurunan kedatangan paling tajam, dengan penurunan 95 persen dalam kedatangan internasional, diikuti oleh Timur Tengah di mana jumlahnya turun 82 persen, Eropa dan Afrika, yang mencatat penurunan sebesar 77 persen, dan Amerika yang mengalami penurunan 68 persen.
Hanya beberapa pulau kecil di Karibia, Afrika, Asia dan Pasifik, di samping beberapa tujuan kecil di Eropa, mulai didatangi wisatawan dengan jumlah seperti pra-pandemi.
Spanyol, yang sebelum pandemi menjadi tujuan wisata paling populer kedua di dunia, pada Senin mengatakan pihaknya menyambut 15 juta wisatawan dalam delapan bulan pertama tahun ini, turun 4,2 persen dari periode yang sama tahun lalu, kata Institut Statistik Nasional.
Sebelumnya, pemerintah Spanyol menargetkan kedatangan sekitar 45 juta pengunjung asing tahun ini, sekitar setengah dari jumlah tahun 2019.
UNWTO lanjut mengatakan, pihaknya berharap melihat "kebangkitan" di industri pariwisata dunia pada tahun 2022, meskipun pariwisata global diperkirakan tidak akan mencapai tingkat normal seperti sebelum pandemi hingga tahun 2023 atau 2024.
(afp/ard)