PT Pos Indonesia terus mencari cara untuk bertahan di tengah gempuran pengantaran paket dan pos yang kian modern saat ini. Gedung Filateli akhirnya dibuka menjadi tempat kongko berbudaya.
Gedung Filateli ialah bangunan Kantor Pos Pasar Baru yang tak lagi terpakai. Arsiteknya asal Belanda, John van Hoytema.
Setelah urusan pos dipindah ke Kantor Pos Kota yang gedungnya dirancang juga oleh arsitek Belanda Ir. R. Baumgartner, Kantor Pos Pasar Baru hanya jadi gudang barang hingga dinamakan Gedung Filateli.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pos Bloc yang menghuni Gedung Filateli ialah adik dari M Bloc Space yang lebih dulu hadir di Gedung Peruri, Jakarta Selatan. Kedua gedung ini masuk daftar Bangunan Cagar Budaya.
Pos Bloc didirikan dari hasil kolaborasi antara PT Pos Indonesia dengan PT Ruang Kreatif Pos, salah satu anak perusahaan grup usaha Radar Ruang Riang yang mengelola M Bloc Space di Jakarta Selatan.
Pelestarian sejarah tentu saja menjadi fokus utama keberadaan tempat kongko ini. Selain itu, anak muda juga diajak untuk mengapresiasi produk lokal yang dihadirkan oleh pelaku ekonomi kreatif sampai seniman di sana.
"Diharapkan berbagai aktivitas di Pos Bloc nantinya akan memiliki dampak sosial serta ekonomi bagi lingkungan sekitar," kata Program Director M Bloc Group, Wendi Putranto, dalam jumpa pers pada beberapa waktu yang lalu.
Setelah wisata sejarah di Kantor Pos Kota dan Gedung Filateli, jangan lupa juga menyambangi Museum Perangko Indonesia di Taman Mini Indonesia.
Ketiga rute "napak tilas" ini sudah pasti bisa menambah wawasan mengenai sejarah dan legenda surat menyurat di Indonesia.