Peringatan Hari Museum Indonesia yang jatuh pada tanggal 12 Oktober 2021 lalu diharapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mampu menjadi momen bagi pengelola museum untuk beradaptasi, berinovasi dan berkolaborasi.
Lewat langkah tersebut, dirinya meyakini terwujud museum berkelas dunia yang mampu membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
Optimisme itu disampaikan Sandiaga Uno dalam acara Museum Talk Series bertajuk 'Museum, Sumber Inspirasi dan Ekonomi Kreatif' yang digelar Museum Bank Indonesia dan Komunitas Jelajah secara virtual pada Sabtu (16/10/).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan tersebut, dirinya menyampaikan menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Museum Bank Indonesia dan Komunitas Jelajah atas inisiasinya melaksanakan talk show dalam rangka memperingati Hari Museum Indonesia.
Sandiaga Uno menilai museum akan menjadi mitra terbaik untuk membangun pariwisata Indonesia yang berkualitas dan berkelanjutan.
"Nilai utama pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan lingkungan itu berdasarkan pariwisata yang memiliki SDM terampil, kepuasan pengalaman, diversifikasi produk dan jasa serta adopsi teknologi," jelas Sandiaga.
"Di masa pandemi covid-19 ini, salah satu hal yang paling kita rasakan adalah bagaimana pariwisata dan ekonomi kreatif terdampak luar biasa. Oleh karena itu, covid-19 memaksa kita untuk berinovasi, beradaptasi dan berkolaborasi," jelasnya.
Lebih lanjut dipaparkannya, aspek inovasi meliputi pengembangan produk wisata tematik.
Sedangkan aspek adaptasi merujuk penerapan protokol kesehatan dan sertifikasi Cleanliness, Health, Safety dan Environment Sustainability (CHSE) di destinasi pariwisata sebagai suatu kenormalan baru.
Sedangkan aspek kolaborasi, kata Sandiaga, adalah agar pelaku usaha pariwisata bisa menjadikan museum sebagai satu strategi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dan komparatif dalam peningkatan pengalaman berwisata para wisatawan.
"Beberapa kajian akademis dan praktisi menyajikan studi terkait smart tourism yang melibatkan implementasi di museum. Jadi smart tourism ini ternyata banyak sekali dalam konteks museum," katanya.
"Di sudut pandang museum sebagai produk wisata, saya harap museum di Indonesia dapat menyamai museum-museum populer di dunia," ungkapnya.
Museum ternama dunia tersebut di antaranya, Museum Louvre di Perancis, Museum Te Papa Tongarewa di New Zealand ataupun Museum of Modern Art (Moma) di New York.
Museum-museum populer itu diungkapkan Sandiaga Uno sudah lama mengimplementasikan teknologi dalam proses bisnisnya.
Sehingga, tak hanya dikurasi dengan indah, tetapi juga menyajikan sisi edukasi dari seluruh benda pameran.
"Saya juga melihat bahwa pemangku kepentingan kita susah mulai siap, mau dan mau, bahu membahu membangun museum-museum di Indonesia dalam konsep public private partnership. Sehingga smart tourism destination bisa kita wujudkan," jelas Sandiaga Uno.
Lebih lanjut dipaparkannya, terdapat empat pilar penting yang perlu disinergikan dalam pengembangan smart tourism destination, yaitu leadership, human capital, social capital dan inovation.
Peran Kemenparekraf tentunya menjadi co-creator dan co-facilitator. Tujuannya agar para pemangku kepentingan yang terkait dengan museum sebagai produk wisata bisa segera dihadirkan.
"Ide-ide baru dalam menciptakan pengalaman berwisata yang berbasis tentunya perbedaan atau product differentiation dari museum-museum di Indonesia yang sangat kuat," jelas Sandiaga.
(asa)