Beberapa pria memiliki lengkungan pada penis yang membuatnya terlihat bengkok. Terdapat sejumlah cara meluruskan penis yang bengkok.
Penis yang bengkok bisa terjadi karena perbedaan ukuran di dua ruang ereksi atau dikenal dengan copora cavernosa. Umumnya, kondisi ini tidak menyebabkan masalah, sehingga tak perlu diluruskan dengan tindakan medis dan sebagainya,
Namun, saat penis yang bengkok mulai mengganggu performa saat berhubungan seksual, Anda mesti memeriksakannya ke dokter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penis bengkok atau melengkung saat ereksi dan mengganggu kinerja seksual dikenal dengan istilah penyakit Peyronie atau Peyronie's disease.
Dikutip dari Virtu Care, Peyronie disebabkan oleh pembentukan jaringan parut pada ruang ereksi. Jaringan parut ini mencegah bagian penis berkembang selama ereksi yang menyebabkan penis menekuk, memendek, dan kadang disfungsi ereksi.
Sebagian pria melaporkan Peyronie yang mereka alami terjadi karena trauma. Namun, sebagian lainnya tak mengetahui secara pasti penyebab Peyronie terjadi.
Anda tak bisa menekan atau meluruskan secara paksa penis yang bengkok saat ereksi. Hal ini justru bisa berdampak pada patah tulang penis dan mesti ditangani dengan operasi.
Beberapa kasus Peyronie akan sembuh seiring berjalannya waktu. Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan terapi gelombang kejut, meskipun belum ada bukti pasti terapi ini bisa kembali meluruskan penis yang bengkok.
Melansir NHS, perawatan non bedah lain juga bisa dilakukan untuk membantu penis Anda kembali tegak lurus. Misalnya dengan menggunakan vakum atau obat-obatan termasuk viagra.
Tindakan yang paling umum adalah perawatan dengan pembedahan. Pembedahan dapat menghilangkan atau memotong plak dan menempelkan sepetak kulit atau vena untuk meluruskan penis.
Tak hanya itu, prosedur ini juga bisa menghilangkan area penis di seberang plak untuk membatalkan tikungan, namun hal ini dapat menyebabkan sedikit pemendekan penis.
(tst/ptj)