Berikut pencegahan osteoporosis.
Pada awal masa kehidupan penting mencegah terjadinya osteoporosis. Ini bisa dimulai dari para orang tua dengan memberi anaknya kalsium dan gizi yang seimbang.
"Tulang sudah berfungsi dan bekerja sejak kecil, maka penting menjaga kesehatan dan pertumbuhannya," kata Bagus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makanan sehat tak selalu mahal. Makanan sehat berlimpah di Indonesia seperti tahu, tempe, sayuran dan kacang-kacangan sebagai sumber kalsium. Atur pola makan sehat dan seimbang, minum susu agar kalsium untuk pertumbuhan tulang terpenuhi.
Bagus mengungkapkan, setiap harinya seseorang perlu memenuhi kebutuhan kalsium sebanyak 1.000 mg dan 1.200 mg per hari untuk lansia. Selain itu, vitamin D, protein, kolagen, dan mineral juga harus dipenuhi.
Olahraga menjadi hal penting untuk dilakukan bagi semua usia, dari mulai anak-anak, remaja, dewasa bahkan lansia. Kata Bagus, meski berada di rumah, waktu olahraga jangan sampai terganggu, bergerak dan berkeringat bisa memperkuat kesehatan tulang.
Bahkan kata Bagus meskipun saat ini tengah terjadi pandemi, jangan sampai menghalangi kegiatan olahraga yang sangat penting untuk kebugaran tubuh.
"Walau di rumah tidak mengurangi waktu olahraga, olahraga banyak jenisnya. Anda tetap harus bergerak," katanya.
Pemeriksaan sederhana bisa dilakukan dengan evaluasi dini oleh diri sendiri dengan berbagai faktor risiko. Tak hanya itu, melakukan cek kesehatan tulang rutin ke rumah sakit bisa dilakukan minimal satu kali dalam satu tahun atau dua tahun sekali. Hal ini bisa dilakukan sesuai dengan anjuran dokter.
Tinggi badan harus dicek rutin. Saat tinggi badan mengalami pengurangan yang signifikan bisa menjadi tanda awal terjadi osteoporosis.
"Kalau tingginya bertambah tidak apa-apa, tapi kalau berkurang ini jadi tanda awal osteoporosis," kata Bagus.
(tst/agn)