Teror Kematian di Rainbow Valley, 'Kuburan' Tertinggi di Dunia
Rainbow Valley disebut 'kuburan' tertinggi di dunia dan lokasi sarat teror bagi para pendaki yang hendak menuju puncak Gunung Everest, lantaran mereka harus melalui jalan setapak, yang bisa berujung pada kematian.
Rainbow Valley terletak di bawah punggungan utara Gunung Everest. Area "transit" ini terletak di ketinggian 8.000 meter.
Walau namanya menggemaskan - Lembah Pelangi dalam bahasa Indonesia - area ini disebut paling banyak menelan korban, demikian dikutip dari Marvel Adventure.
Pendaki yang sudah kelelahan biasanya meregang nyawa di sini. Banyak yang memaksakan naik dan akhirnya tewas.
Tingkat oksigen di "zona kematian" ini juga tipis, ditambah dengan cuaca buruk dan tiupan angin kencang.
Jalur pendakian di sini juga sangat sempit, hanya muat untuk satu orang.
Sempat ada isu, bahwa saat ini banyak pendaki egois yang menolak menolong pendaki lain yang sedang sekarat. Sehingga, mereka yang sudah tak bisa naik atau turun, baik saat kehabisan oksigen, sakit, atau meregang nyawa, akan "dipinggirkan" di area Rainbow Valley.
Hingga akhirnya Rainbow Valley menjadi lokasi mayat para pendaki gagal summit di "atap dunia" itu.
Sampai sekarang, masih banyak sisa-sisa mayat pendaki yang terkubur di area itu. Ada yang terkubur, ada yang mulai muncul saat es mencair di musim panas.
Es abadi membuat jasad mereka beku, seperti sedang tertidur. Beberapa masih terlihat mengenakan pakaian pendaki yang beragam warna. Dari kejauhan, nampak seperti pelangi, sehingga area ini dinamakan Rainbow Valley.
Biaya evakuasi, yang disebut lebih mahal dari biaya pendakiannya, membuat banyak keluarga korban yang akhirnya mengikhlaskan kerabat mereka di sana.
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...