Jakarta, CNN Indonesia --
Dunia memperingati World Vegan Day atau Hari Vegan Sedunia pada 1 November. Merayakan Hari Vegan Sedunia berarti merayakan pola makan sekaligus gaya hidup yang tidak bersentuhan dengan hewan.
Menilik pola makan, umumnya orang mengenal vegan dan vegetarian saja. Bahkan, ada yang menganggap vegan sama dengan vegetarian. di mana vegan adalah singkatan dari vegetarian. Padahal keduanya berbeda. Vegetarian adalah gaya hidup yang menolak mengonsumsi makanan dari hewan. Terdapat tipe atau tingkatan vegetarian.
Berikut tipe vegetarian:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Flexitarian
Bisa dibilang flexitarian merupakan tipe vegetarian yang paling longgar dan fleksibel sesuai namanya 'flexi'. Penganut flexitarian menekankan konsumsi pangan berbasis tumbuhan sembari menyisipkan sejumlah kecil produk hewani.
Melansir dari Healthline, prinsip flexitarian yakni mengonsumsi makanan sebagian besar protein dari tumbuhan daripada hewan, membatasi gula tambahan, membatasi pangan olahan dan sedikit memasukkan daging juga produk hewani sesekali. Secara teknis, kadang flexitarian tidak dianggap sebagai vegetarian.
2. Pescatarian
Pola makan satu ini merupakan pola makan nabati dan menambahkan ikan. Pescatarian diawali dengan kata 'pesca' atau 'pesce' yang dalam bahasa Italia berarti ikan.
Orang yang menerapkan pescatarian akan mengonsumsi pangan berbasis ikan semisal, tuna, salmon, ikan kembung, bandeng, juga menu-menu serba ikan seperti sushi, sashimi. Selain itu, mereka menghindari produk hewani lain seperti daging sapi, ayam, atau babi.
3. Pollotarian
Pollotarian mirip dengan flexitarian. Pola makan semi-vegetarian ini mengeliminasi daging merah dan babi tetapi masih mengonsumsi unggas seperti ayam, bebek, kalkun dan unggas lain. Oleh karenanya, pola makan satu ini juga kerap tidak dianggap sebagai vegetarian.
Karena batasannya cukup sedikit dan terbilang longgar, pollotarian bisa menjadi langkah awal untuk mengadopsi pola makan vegetarian bahkan vegan.
Simak tipe vegetarian lainnya di halaman berikut.
4. Lacto-ovo vegetarian
Sebagian orang menganggap pola makan lacto-ovo vegetarian sebagai pola makan vegetarian paling tradisional. 'Lacto' berasal dari kata bahasa Latin 'lac' yang berarti susu atau lebih spesifik susu dari mamalia. Sedangkan 'ovo' berasal dari kata 'ovum' yang berarti telur.
Pola makan lacto-ovo vegetarian berarti mengonsumsi susu dan telur serta produk turunannya termasuk keju, mentega, yogurt, es krim, dalam diet dan mengeliminasi semua daging dari sapi, ikan, ayam maupun babi. Penganut lacto-ovo vegetarian kadang memiliki alasan ajaran agama sehingga memilih pola makan ini misal, pada penganut agama Buddha dan Hindu.
5. Ovo vegetarian
'Ovo' mengacu pada telur sehingga mereka yang menerapkan pola makan ovo vegetarian tetap mengonsumsi telur dan produk turunannya dan tidak mengonsumsi produk hewani lain termasuk daging dan susu.
Ovo vegetarian tidak akan mengonsumsi es krim yang mengandung susu, keju, butter, dan yogurt. Di samping pangan berbasis tumbuhan, diet akan berisi pangan berbasis telur misalnya, telur orak-arik, telur rebus, omelet maupun nasi goreng telur. Sangat memungkinkan pula untuk mengonsumsi pada roti maupun kue misal muffin atau cake dengan kandungan telur.
6. Lacto vegetarian
Sebaliknya, mereka yang menerapkan lacto vegetarian menolak segala sesuatu yang berbau telur. Mereka bisa mengonsumsi susu serta produk turunannya di samping konsumsi pangan berbasis tumbuhan. Seperti jenis vegetarian lain, kaum lacto vegetarian tidak mengonsumsi daging baik daging sapi, ayam, ikan dan babi.
Seperti lacto-ovo vegetarian, mereka yang menerapkan lacto vegetarian karena alasan kultur maupun kepercayaan. Lacto vegetarian sangat umum di kalangan penganut Buddha, Hindu maupun Jainisme (aliran kepercayaan yang berasal dari India).
7. Vegan
Vegan dikenal sebagai jenis vegetarian paling ketat. Vegan sama sekali tidak bersentuhan dengan produk hewani. Ini tidak sebatas daging, telur dan susu serta turunannya tetapi juga produk lain seperti madu, gelatin, kolagen, albumin, dan minyak dari hewan.
Kaum vegan juga menerapkan veganisme yang berarti gaya hidup yang mengeliminasi segala sesuatu yang berhubungan dengan eksploitasi dan kekejaman pada hewan. Sebagai aplikasinya dalam hidup, mereka tidak akan menggunakan produk dari kulit hewan, memilih produk yang 'cruelity free' atau tidak menerapkan kekejaman pada hewan, bebas uji coba terhadap hewan (animal free testing).