Mengenal Kanker Prostat yang Dialami SBY, Kanker di Sistem Reproduksi

CNN Indonesia
Selasa, 02 Nov 2021 12:30 WIB
Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono didiagnosis kanker prostat. Kenali apa itu kanker prostat yang terjadi di sistem reproduksi.
Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono didiagnosis kanker prostat. Kenali apa itu kanker prostat yang terjadi di sistem reproduksi.(Foto: ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono didiagnosis mengalami kanker prostat. Saat ini diketahui kanker prostat yang diderita SBY berada dalam stadium awal.

"Sesuai dengan diagnosa dari Tim Dokter, Bapak SBY mengalami kanker prostat. Berdasarkan hasil pemeriksaan baik melalui metode MRI, biopsi, Positron Emission Tomography (PET) Specific Membrane Antigen (SMA) Scan dan pemeriksaan yang lain, kanker prostat yang diderita oleh Bapak SBY masih berada dalam tahapan (stadium) awal," kata staf pribadi SBY, Ossy Dermawan dalam keterangan pers yang diterima Selasa (2/11).

Kanker prostat adalah kanker yang muncul di kelenjar prostat. Prostat merupakan kelenjar di sistem reproduksi yang hanya terdapat pada pria. Kelenjar ini berfungsi membuat sejumlah cairan di air mani. Urine dan air mani akan melewati pusat prostat sebelum keluar dari tubuh melalui penis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ukuran prostat pada setiap pria berbeda-beda sesuai dengan usia. Pada pria muda, prostat dapat berukuran sebesar kacang. Sedangkan pada orang dewasa, ukuran prostat dapat lebih besar.

Data global menunjukkan kanker prostat merupakan kanker keempat yang paling banyak terjadi atau kedua pada pria. Berdasarkan data dari American Cancer Society, diprediksi pada 2021 terdapat 248 ribu kasus baru kanker prostat terjadi di AS dengan 34 ribu kematian.

Sedangkan di Indonesia, data Globocan pada 2018 menunjukkan terdapat 11.361 kasus kanker prostat baru.

Hingga saat ini, tidak diketahui secara pasti penyebab kanker prostat. Para ahli mengaitkan kanker prostat dengan sejumlah faktor risiko. Faktor risiko itu meliputi usia, etnis, riwayat keluarga, dan perubahan genetik.

Pada tahap awal, kanker prostat umumnya tidak menunjukkan gejala. Namun, pada tingkat lanjut gejala kanker prostat meliputi gangguan buang air kecil, darah di urine atau air mani, kesulitan ereksi, dan rasa sakit di pinggul.

Kanker prostat dapat diobati dengan sejumlah metode pengobatan. Kanker prostat yang ditemukan dini memiliki tingkat kesintasan (survival rate) 5 tahun mendekati 100 persen.

(ptj)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER