Presiden Keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY didiagnosa kanker prostat dan akan menjalani perawatan di luar negeri.
Apa itu kanker prostat, bagaimana kanker ini bisa menyerang pria yang telah berusia lanjut seperti SBY, serta bagaimana pencegahan dan cara pengobatannya.
Haekal Anshari, Dokter sekaligus Sexologis mengatakan, kanker prostat adalah jenis kanker yang umumnya menyerang pria. Kanker ini bisa terjadi karena ada mutasi sel-sel di kelenjar prostat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelenjar prostat kata dia, merupakan kelenjar yang hanya terdapat pada laki-laki. Kelenjar ini berperan penting dalam fungsi reproduksi dan seksual.
Rata-rata mereka yang didiagnosa mengalami kanker prostat adalah pria yang telah berusia lanjut, di atas 50 tahun. Haikal mengungkapkan, sangat jarang terjadi pria di bawah usia 40 tahun mengalami kanker prostat.
"Bisa dibilang tidak ada (di bawah usia 40 tahun terkena kanker prostat)," kata Haekal saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (2/11).
Meski penyebab pasti kanker ini belum diketahui, namun ada sejumlah faktor yang bisa menyebabkan kanker ini diderita oleh pria lansia.
Berikut faktor yang menyebabkan pria usia lanjut berisiko terkena kanker prostat
1. Obesitas
Kelebihan berat badan memang sangat berpengaruh terhadap kesehatan, tak hanya kanker prostat, obesitas bisa mendatangkan penyakit lain kepada mereka yang telah memasuki usia lanjut.
2. Pola makan kurang serat dan tinggi lemak
Menjaga pola makan dengan rajin mengonsumsi makanan tinggi serat sangat dianjurkan, apalagi bagi mereka yang telah memasuki usia lanjut, termasuk SBY didiagnosa kanker prostat.
3. Keturunan
Kanker prostat berisiko menyerang pria yang keluarganya memiliki riwayat terkena penyakit ini.
Umumnya, kanker prostat tak akan menunjukman gejala yang signifikan pada tahap awal serangan. Gejala, kata Haekal, baru muncul ketika kanker pada kelenjar prostat semakin membesar dan mengalami peradangan.
"Pada tahap ini penderita akan merasakan gejala berupa gangguan buang air kecil seperti susah buang air kecil, mengejan, hingga kurang lampias setelahnya," kata dia.
Kanker ini bisa diobati. Pengobatan kata Haekal dilakukan tergantung pada tingkat keparahan atau stadium kanker yang diderita.
"Bisa dengan operasi, radioterapi, terapi hormon, kemoterapi hingga krioterapi," katanya.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar pria yang telah memasuki usia lanjut tidak terkena kanker prostat. Pencegahan kata Haekal bisa dilakukan dengan menjalani pola hidup sehat dan menjaga berat badan yang optimal.
"Secara khusus adalah konsumsi makanan tinggi serat termasuk likopen yang terdapat di dalam tomat dan hindari perilaku seksual risiko tinggi karena salah satu faktor kanker prostat adalah infeksi menular seksual yang menyerang prostat," kata dia.
Dia juga memastikan, kanker prostat memang berbahaya namun bisa disembuhkan. Risiko kematian pada laki-laki usia di atas 50 tahun memang sangat tinggi, namun jika kanker prostat terdeteksi pada stadium dini tetap bisa disembuhkan.
"Saat terdeteksi di stadium lanjut memang berisiko dan sulit disembuhkan, namun bisa dikendalikan agar gejala-gejala yang diderita tidak mengganggu atau menurunkan kualitas hidup," kata dia.
SBY didiagnosa kanker prostat berdasarkan pemeriksaan metode Magnetic resonance imaging(MRI), biopsi, Positron Emission Tomography (PET) Specific Membrane Antigen (SMA) Scan.
(tst/chs)