Cara Deteksi Dini Kanker Prostat Seperti yang Dialami SBY

CNN Indonesia
Rabu, 03 Nov 2021 20:22 WIB
Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tengah menjalani perawatan akibat penyakit kanker prostat. Seperti apa deteksi dininya?
(iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tengah menjalani perawatan akibat penyakit kanker prostat. Staf Pribadi SBY, Ossy Dermawan mengatakan SBY dalam waktu dekat akan melakukan pemeriksaan medis dan perawatan di luar negeri.

"Kanker prostat yang diderita oleh Bapak SBY masih berada dalam tahapan (stadium) awal. Sesuai dengan kondisi kesehatan Bapak SBY saat ini, Tim Dokter menyimpulkan semua opsi terbuka untuk melakukan pengobatan dan penyembuhan Bapak SBY," kata Ossy dalam keterangan tertulis pada Selasa (2/11).

Sebenarnya pembesaran prostat pada kaum Adam adalah suatu hal yang alami, khususnya pada pria lanjut usia. Dyandra Parikesit, dokter spesialis urologi di RS Universitas Indonesia, mengatakan pembesaran pada prostat terjadi akibat stimulasi terus-menerus oleh hormon testosteron.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hormon satu ini berhubungan dengan maskulinitas pria seperti otot yang besar, suara lebih dalam dan 'tebal' dari wanita, juga berkaitan dengan fungsi seksual.

Akan tetapi pembesaran ini akan mengarah pada dua opsi yakni jinak atau ganas. Jika jinak, masalah pembesaran prostat tidak sampai mengancam nyawa tetapi mempengaruhi kualitas hidup. Pria bisa merasakan keluhan berkaitan dengan buang air kecil termasuk, kencing lebih sering, susah kencing, atau kencing harus mengejan. Sedangkan yang mengarah ke keganasan bisa berupa kanker.

"Saat bertambah usia, ukuran prostat bertambah. Apakah nanti membesar ke dalam atau ke luar, itu kasus per kasus atau tiap pasien beda. Namun bukan berarti ukuran prostat makin besar, keluhan makin berat, risiko kanker makin besar," jelas Dyandra saat temu media bersama RSUI, Rabu (3/11).

Peluang kanker prostat akan semakin besar saat didukung beberapa faktor risiko sebagai berikut:

1. Usia, makin bertambah usia, ukuran prostat membesar dan ada risiko kanker.
2. Ras atau etnis, di mana menurut riset mereka yang berasal dari ras kulit hitam lebih tinggi risiko kanker prostat. Sedangkan pada orang Asia, risikonya rendah.
3. Riwayat keluarga, ini faktor yang sangat menentukan. Saat ayah atau saudara laki-laki memiliki riwayat kanker prostat, maka ada risiko terkena kanker.
4. Perubahan gen, ada perubahan genetik pada pasien kanker prostat, tetapi memang perlu riset lebih lanjut untuk mengetahui jenis gen dan implikasinya pada pasien kanker.
5. Sindrom metabolik, mereka yang memiliki penyakit sindrom metabolik termasuk, diabetes, obesitas, hipertensi ada faktor risiko tinggi mengalami kanker prostat.
6. Kebiasaan merokok, merokok meningkatkan risiko hampir seluruh jenis kanker pada manusia.

Dyandra menuturkan, waktu ideal untuk skrining atau deteksi dini kanker prostat adalah usia 50 tahun atau memiliki keluhan berkemih. Namun jika Anda memiliki faktor risiko kanker prostat, sebaiknya deteksi dini dilakukan lebih awal atau usia 45 tahun.

Deteksi Dini Kanker Prostat

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER