Cara Deteksi Dini Kanker Prostat Seperti yang Dialami SBY

CNN Indonesia
Rabu, 03 Nov 2021 20:22 WIB
Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tengah menjalani perawatan akibat penyakit kanker prostat. Seperti apa deteksi dininya?
(iStockphoto)

Seperti apa deteksi dini kanker prostat?

Pasien akan melalui dua jenis pemeriksaan sebelum menjalani tes standar emas (gold standard) penegakan diagnosis kanker.

- Pemeriksaan PSA
Prostate Specific Antigen (PSA) merupakan protein yang diproduksi sel-sel normal serta ganas dari kelenjar prostat. Pemeriksaan PSA dilakukan untuk mengukur tingkat PSA pada darah pria. Kadar normal PSA kurang dari 4 ng/ml. Jika jumlah PSA makin tinggi maka risiko kanker makin tinggi pula. Namun tes ini tidak bisa dijadikan patokan tunggal untuk deteksi kanker sebab sensitivitasnya rendah.
"Peningkatan PSA ini bisa karena infeksi prostat, pemasangan kateter, infeksi kemih atau kondisi lain," kata Dyandra.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

- Colok dubur

Selain pemeriksaan PSA, pasien akan menjalani colok dubur. Pasien akan diminta berbaring dan dubur dicolok untuk menilai ukuran prostat, konsistensi, bentuk, keberadaan abnormalitas atau benjolan yang mencurigakan. Jika ada abnormalitas, untuk selanjutkan akan dilakukan biopsi.

- Biopsi prostat

Metode ini merupakan 'gold standard' untuk diagnosis kanker prostat. Metode ini dilakukan dengan mengambil jaringan dari prostat, lalu pengecekan di laboratorium. Tekniknya sendiri ada beragam termasuk dengan jarum baik transrektal (via rektum atau anus tanpa bedah) maupun transperineal (via perineum), freehand (template guided atau robot guided).

"Robot guided ini membantu urolog untuk mengetahui lesi mana yang harus dibidik atau area mana yang mencurigakan," imbuhnya.

Menurut Dyandra, peluang kesembuhan tinggi jika kanker prostat dideteksi sejak dini. Namun kesadaran untuk deteksi dini sangat minim sehingga pasien rata-rata datang dalam kondisi parah. Dia menyarankan agar pria tidak abai dengan masalah berkemih misalnya, buang air kecil tidak nyaman, kerap buang air kecil, harus bangun tengah malam karena ingin kencing, pancaran air seni lemah atau terputus-putus. Dari keluhan ini sebaiknya ditindaklanjuti dengan konsultasi dan pemeriksaan.

"Pas sudah stadium lanjut, kanker menyebar atau metastasis, sel kanker keluar dari prostat. Ini umumnya ke tulang, biasanya kaki, punggung, rusuk, dan keluhannya bukan prostatnya lagi tapi nyeri di area tulang, sampai patah tulang," katanya.

(els/chs)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER