Ada beberapa gejala yang terlihat pada seseorang penderita pyromania. Berikut gejalanya:
1. Dorongan tak terkendali untuk membakar
2. Membakar dengan sengaja lebih dari satu kali
3. Obsesi dengan api atau perasaan senang melihat api
4. Pembakaran karena dorongan yang tidak tertahankan Membakar bukan karena keuntungan uang, melainkan sengaja melakukan kriminal untuk mengekspresikan kemarahan atau alasan lain
5. Mendapatkan perasaan terburu-buru atau lega saat menyalakan api
6. Merasakan kegembiraan di sekitar api
7. Halusinasi visual dan pendengaran
8. Kesulitan dalam mengingat detail kecil, seperti nama, arah, nomor telepon, atau kejadian baru-baru ini
9. Keinginan memasang alarm kebakaran palsu atau perasaan senang melihat peralatan institusi kebakaran
10. Membakar untuk gairah seksual
Beberapa faktor risiko pyromania:
1. Jenis kelamin laki-laki
2. Anak-anak dengan gangguan kesehatan mental seperti bipolar
3. Gangguan konduksi dan gangguan kontrol impuls atau anak-anak dengan riwayat keluarga pyromania
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gejala dari pyromania sebenarnya sudah bisa terdeteksi sejak masa anak-anak. Jika tak diobati pada tahap awal, maka dapat menyebabkan beberapa komplikasi, seperti isolasi dari masyarakat, masalah berhubungan, dan risiko luka bakar fisik.
Ada beberapa jenis pengobatan untuk penderita pyromania, salah satunya dengan memberikan obat-obatan, seperti topiramate, sertraline, lithium, escitalopram atau kombinasi sodium valproate, dan olanzapine.
Dapat pula dilakukan terapi perilaku kognitif. Terapi ini merupakan edukasi untuk mengendalikan dorongan untuk menyalakan api.
Selain itu, bisa juga perawatan biologis lain, seperti penggunaan obat lain untuk antidepresan, antikecemasan, dan antiandrogen untuk menyeimbangkan hormon.
(aud/has)