Diselimuti oleh keheningan, para turis berjalan melewati puing-puing dan pecahan logam yang tergeletak di jalan-jalan, yang dulunya merupakan kawasan resor ramai.
Villa Epecuen di Argentina kini bagai objek wisata dengan pemandangan "pascakiamat".
Para pengunjung berhenti untuk membaca tanda-tanda yang menunjukkan di mana hotel dan restoran dulunya berdiri, sebelum air asin Danau Epecuen menerobos tanggul pelindung selama badai pada tahun 1985 dan menenggelamkan kawasan ini selama dua dekade berikutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Air akhirnya mengering, meninggalkan reruntuhan pemukiman, di mana kendaraan berkarat dan kerangka rumah yang ditinggalkan mengingatkan akan kawasan yang merupakan kiblat pariwisata pada abad ke-20.
Kawanan wisatawan pernah datang untuk bersantai dan mandi di kolam air asin yang bersumber dari danau, yang berjarak sekitar 500 kilometer barat daya Buenos Aires.
Sekarang, pemandangan apokaliptik di sana yang menarik minat wisatawan datang.
Silvia Sabatelli dan Teresa Videla termasuk di antara ratusan orang yang datang selama akhir pekan kemarin, untuk berjalan-jalan di sisa-sisa yang suram dan mengamati danau kelabu yang tenang dari spa kota tua, di mana beberapa kolam yang hancur masih bisa berwujud.
"Kawasan ini memiliki energi tersendiri. Ini suram, tetapi pada saat yang sama indah. Ini adalah sejarah," kata Sabatelli, yang melakukan perjalanan wisata pertamanya sejak pandemi melanda Argentina pada Maret 2020, seperti yang dikutip AP.
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...