Priapisme, 326 Pria Inggris Ereksi Berjam-jam

CNN Indonesia
Rabu, 10 Nov 2021 13:30 WIB
Di Inggris, sebanyak 326 pria harus mendapatkan perawatan di rumah sakit setelah mengalami ereksi berjam-jam.
Di Inggris, sebanyak 326 pria harus mendapatkan perawatan di rumah sakit setelah mengalami ereksi berjam-jam. ( Istockphoto/Staras)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ratusan pria di Inggris mengalami ereksi berjam-jam. Ereksi adalah hal yang lazim dialami pria, biasanya ereksi terjadi saat seorang pria mengalami rangsangan seksual, meski demikian tak ada waktu pakem berapa lama penis seorang pria bisa ereksi.

Di Inggris, sebanyak 326 pria harus mendapatkan perawatan di rumah sakit setelah mengalami ereksi berjam-jam. Dilaporkan Gent Side, mereka harus menjalani perawatan untuk menghilangkan rasa sakit akibat ereksi berjam-jam yang dialami.

Ratusan pria Inggris yang mengalami ereksi berjam-jam ini mengalami peningkatan sebanyak 16 persen dibandingkan dengan satu dekade lalu. Ereksi berjam-jam dikenal dengan istilah priapisme. Jika tidak diobati dalam waktu yang lama bisa menyebabkan jaringan parut yang tidak dapat diobati dan impotensi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ereksi berjam-jam yang dialami ratusan pria Inggris ini diyakini karena ada penyalahgunaan obat, disfungsi ereksi seperti viagra, cialis, serta obat-obatan ilegal seperti kokain. Selain itu, ratusan pria di Inggris yang mengalami ereksi berjam-jam juga diduga terjadi karena penyakit lain, seperti penyakit sel sabit dan leukimia. Bahkan Covid-19 yang juga sedang mewabah dianggap bisa memicu munculnya ereksi berjam-jam.

Mengutip The Sun, NHS Digital dari rumah sakit di Inggris menyebut, rata-rata pasien yang mengalami ereksi berjam-jam berusia 40 tahun, meski sempat ada pasien di usia 80an dan 90an tahun.

"Peningkatan ini tidak mungkin terkait dengan peningkatan penggunaan obat-obatan. Mungkin saja itu terkait dengan memburuknya kondisi yang sudah ada sebelumnya atau peningkatan penggunaan narkoba," kata Shalini Andrews, dari Asosiasi Inggris untuk Kesehatan Seksual dan HIV.

Risiko pria muda lebih tinggi

Pria muda mengalami masalah ereksi lebih banyak daripada pria yang lebih tua. Sebuah penelitian menemukan, lebih dari dua pertiga pria di bawah 35 tahun pernah mengalami disfungsi ereksi saat berhubungan seks, dibandingkan dengan setengah pria di atas 65 tahun dan satu dari tiga pria berusia 18 hingga 35 tahun mengatakan mereka mengonsumsi viagra atau obat serupa untuk membantu meningkatkan ereksi.

Kata Andrews, penyalahgunaan rekreasi pengobatan disfungsi ereksi adalah akar dari meningkatnya jumlah pria yang mengalami ereksi berjam-jam.

(tst/chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER