Kata Dokter Soal Bayi Baru Lahir Sudah Punya Gigi
Content creator Arief Muhammad baru saja merayakan kelahiran sang buah hati. Namun bayi lahir dalam kondisi sudah tumbuh gigi. Lewat unggahan di media sosial, Tiara Pangestika, sang istri, mengabarkan bahwa gigi dicabut dengan pertimbangan karena bukan gigi susu.
Ini memang kondisi tidak biasa. Andon Hestiantoro, dokter spesialis kandungan di RSCM, menyebut pertumbuhan gigi pada bayi paling cepat di usia 4 bulan. Bahkan ada bayi yang baru tumbuh gigi di usia 6 bulan.
"Ini langka, bisa terjadi tapi jarang banget. Kalau mau dibilang normal enggak normal, mesti hati-hati karena itu pasti ada suatu kelainan, tapi bisa juga enggak ada kelainan," kata Andon pada CNNIndonesia.com via sambungan telepon, Jumat (12/11).
Tanpa berkaitan dengan kelainan, gigi yang tumbuh biasanya tidak seperti gigi sehat pada umumnya. Gigi berukuran sangat kecil, tidak memiliki akar gigi, tumbuh meruncing dan warnanya kadang tidak terlihat putih.
Bukan kelebihan kalsium
Hingga kini kondisi demikian belum diketahui penyebabnya. Andon menyebut, jika berkaitan dengan kelainan, ada kemungkinan kelainan kongenital atau kondisi tidak normal saat perkembangan janin meski ini jarang sekali terjadi.
Pertumbuhan gigi memang berkaitan erat dengan asupan kalsium. Namun Andon menegaskan kasus kelahiran bayi dengan gigi ini tidak berkaitan dengan kelebihan asupan kalsium ibu semasa hamil.
"Bukan karena ibunya terlampau banyak kalsium atau susu kebanyakan lalu bayi giginya tumbuh. Itu baru lahir sudah keluar gigi, jadi memang dari awal giginya secara biologis, kalau yang tanpa kelainan ya, sudah ada dekat gusi," jelasnya.
Keputusan untuk mencabut gigi dinilai tepat. Andon berkata kondisi gigi pada bayi baru lahir berukuran sangat kecil dan tanpa akar gigi sehingga gigi rentan goyang atau tanggal tanpa disadari. Gigi dicabut untuk menghindari tertelan.
Dia pun menyarankan ibu hamil untuk tetap mematuhi saran dokter kandungan atau obgyn yang menangani. Biasanya suplemen kalsium diberikan selama kehamilan dan ditambah dengan konsumsi susu. Menurutnya 1-2 tablet suplemen kalsium ditambah susu berkalsium tidak akan sampai membuat ibu kelebihan kalsium.
"Kalsium selama ini dianjurkan dari susu karena mudah penyerapannya. Kalau oral atau suplemen itu enggak bagus [penyerapannya]. Asupan kalsium baik dari makanan misal makan teri dan tulangnya, produk susu ada keju, yogurt, es krim, buah-buahan, juga kacang-kacangan," imbuhnya.
(els/chs)