Alasan Pasien Gagal Jantung Tak Disarankan Banyak Minum Air

CNN Indonesia
Jumat, 26 Nov 2021 06:30 WIB
Pasien gagal jantung dianjurkan untuk tidak terlalu banyak minum air. Mengapa? Berikut penjelasan dokter. (iStockphoto/CiydemImages)
Jakarta, CNN Indonesia --

Selama ini, anjuran untuk banyak minum air kerap digaungkan sebagai kunci kesehatan. Namun, tidak bagi pasien gagal jantung yang justru dianjurkan tidak terlalu banyak minum air. Mengapa?

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Antonia Anna Lukito, mengungkapkan alasan di balik pasien gagal jantung tidak disarankan meminum banyak air.

"Dalam kondisi seseorang dengan masalah jantung, minum yang banyak menambah beban jantung," kata Antonia, seperti dikutip Antara.

Lebih lanjut, Antonia mengatakan, pada kondisi jantung yakni lemah jantung dan gagal jantung, asupan air terlalu banyak bisa menyebabkan kerja jantung bertambah tinggi dan membuatnya lebih lelah.

"Banyak dokter jantung pada kondisi jantung tertentu yakni lemah jantung dan gagal jantung biasanya merekomendasikan tidak boleh minum terlalu banyak. Secukupnya, sesuai jumlah yang dianjurkan saja," katanya.

Asupan cairan ini tak sebatas pada air putih saja, tetapi juga pada makanan dengan kandungan air tinggi seperti buah-buahan tertentu, kuah sup dan lainnya.

Menurut Antonia, pembatasan asupan air juga biasanya diterapkan pada kondisi penyakit jantung katup atau mereka yang habis mengalami serangan jantung.

Lalu, berapa jumlah cairan yang dianjurkan untuk orang dengan masalah jantung?

Menurut Antonia, pada mereka yang sudah terkena gagal ginjal, maka asupan air yang diperbolehkan 1.000-1.500 ml per 24 jam, dengan syarat pasien tidak diam-diam mendapatkan air dari sumber lainnya.

"Pasien kalau sudah haus apa pun dilakukan. Itu sebenarnya kalau haus, rongga mulut sampai ke tenggorokan. Badan kita tidak haus, baik-baik saja, selama kencing lancar dan bening, tidak kekurangan cairan," tutur Antonia..

Oleh karenanya, bila rongga mulut haus, pasien disarankan berkumur untuk menghilangkan rasa haus di lokasi itu dan bisa menelan air pada tegukan terakhir.

Orang dengan kondisi gagal jantung biasanya mengalami sejumlah gejala antara lain lemas, mudah lelah saat beraktivitas berat.

Gejala lainnya, penumpukan cairan di paru sehingga pasien jadi batuk, mengi susah napas padahal tidak ada riwayat sakit paru, selain itu muncul bengkak berupa penumpukan cairan di tungkai bawah mata kaki tungkai paha dan bahkan perut.

"Sesak atau tidak mampu tidur terlentang, ini waspada ada cairan di jantung atau paru. Tidak boleh menunda ke dokter," demikian pesan Antonia.

(antara/agn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK