Jakarta, CNN Indonesia --
Apa bercinta selama hamil itu boleh? Jawabannya boleh saja. Para ayah kerap enggan berhubungan seks dengan istri karena istri sedang hamil. Padahal bayi di rahim dilindungi oleh cairan ketuban plus otot-otot rahim yang kuat. Melansir dari Mayo Clinic, aktivitas seksual tidak akan mempengaruhi bayi Anda.
"Kesalahan paling umum yang dilakukan pasangan adalah tidak berhubungan seks selama kehamilan. Semuanya harus dilakukan di bawah pengawasan dokter," ujar Anup Dhir, direktur Alpha One Andrology Group dan konsultan di Sexual Medicine, mengutip dari NDTV.
Hal-hal berikut sebisa mungkin dihindari agar seks selama kehamilan tetap nyaman dan jauh dari risiko-risiko kesehatan tertentu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Waktu yang tidak tepat
Dalam kondisi hamil, pasangan harus memperhatikan usia kandungan sebelum berhubungan seks. Sebaiknya bercinta 'libur' dulu di trimester pertama atau tiga bulan pertama kehamilan. Kenapa? Trimester pertama adalah waktu kritis perkembangan janin.
Menurut seksolog Rajan Bhonsale dari Heart to Heart Counseling, sekitar waktu ini plasenta menanamkan diri di bagian atas rahim. Jika Anda dan pasangan bercinta dengan cukup semangat, ada risiko plasenta terlepas.
Masih soal waktu, bercinta sangat tidak disarankan di bulan terakhir kehamilan. Ini sama risikonya saat bercinta di awal kehamilan. Seks berisiko memicu kontraksi dan bayi bisa lahir prematur.
2. Abai dengan bahaya seks oral
Harus diakui ini memang alternatif stimulasi selama bercinta, apalagi saat hamil. Namun bukan berarti seks oral sepenuhnya aman dilakukan. Melansir dari Health Site, seks oral kadang membuat pria meniupkan udara ke vagina wanita tanpa sadar. Akibatnya, timbul embolisme udara atau kantung udara yang berpotensi bahaya sebab bisa merobek plasenta.
3. Posisi seks yang menekan perut
Salah satu keseruan bercinta adalah variasi posisi seks. Mungkin Anda sudah nyaman dengan posisi seks lotus, doggy style atau missionary. Namun selama hamil, perlu ada penyesuaian posisi seks yang mana tidak memberikan tekanan pada perut.
"Pasangan sebaiknya bercinta dalam posisi yang tidak menambah tekanan pada perut. Posisi missionary bisa tidak nyaman selama hamil. Jangan melakukan seks anal selama kehamilan karena bisa memicu infeksi," kata Dhir.
Dia menyarankan posisi seks yang aman seperti, woman on top, side of the bed, kemudian spooning yang nyaman dan tidak melelahkan.
4. Asal stimulasi
Stimulasi-stimulasi tertentu tidak disarankan sebab bisa memicu kontraksi rahim. Ayah sebaiknya menghindari stimulasi area payudara, ejakulasi di dalam vagina juga mengontrol stimulasi untuk menghindari efek orgasme yang terlalu hebat. Berikan ibu sentuhan-sentuhan lembut, stimulasi di area genital, ciuman, bisikan, juga titik-titik sensitif lain.
Bercinta saat ibu mengalami plasenta previa
Dalam kondisi normal, plasenta harus menempel di atas rahim. Namun dalam kasus tertentu, plasenta bisa berada di bagian bawah rahim, sehingga menutup mulut rahim (serviks). Kondisi demikian disebut plasenta previa. Biasanya ibu dengan plasenta previa mengalami pendarahan selama hamil dan persalinan.
Seks yang dilakukan dalam kondisi ini sangat tidak disarankan. Ini bisa membahayakan janin. Selain itu, mengutip dari Mayo Clinic, ibu dengan plasenta previa juga disarankan tidak melakukan aktivitas yang memicu kontraksi seperti menggunakan tampon, aktivitas berat, olahraga berat seperti lari, squat dan lompat.