5 Kesalahan Seks Saat Hamil yang Sering Tak Disadari

CNN Indonesia
Senin, 22 Nov 2021 21:03 WIB
Hal-hal berikut sebisa mungkin dihindari agar seks selama kehamilan tetap nyaman dan jauh dari risiko-risiko kesehatan saat hamil.
Foto: iStockphoto

2. Abai dengan bahaya seks oral

Harus diakui ini memang alternatif stimulasi selama bercinta, apalagi saat hamil. Namun bukan berarti seks oral sepenuhnya aman dilakukan. Melansir dari Health Site, seks oral kadang membuat pria meniupkan udara ke vagina wanita tanpa sadar. Akibatnya, timbul embolisme udara atau kantung udara yang berpotensi bahaya sebab bisa merobek plasenta.

3. Posisi seks yang menekan perut

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu keseruan bercinta adalah variasi posisi seks. Mungkin Anda sudah nyaman dengan posisi seks lotus, doggy style atau missionary. Namun selama hamil, perlu ada penyesuaian posisi seks yang mana tidak memberikan tekanan pada perut.

"Pasangan sebaiknya bercinta dalam posisi yang tidak menambah tekanan pada perut. Posisi missionary bisa tidak nyaman selama hamil. Jangan melakukan seks anal selama kehamilan karena bisa memicu infeksi," kata Dhir.

Dia menyarankan posisi seks yang aman seperti, woman on top, side of the bed, kemudian spooning yang nyaman dan tidak melelahkan.

4. Asal stimulasi

Stimulasi-stimulasi tertentu tidak disarankan sebab bisa memicu kontraksi rahim. Ayah sebaiknya menghindari stimulasi area payudara, ejakulasi di dalam vagina juga mengontrol stimulasi untuk menghindari efek orgasme yang terlalu hebat. Berikan ibu sentuhan-sentuhan lembut, stimulasi di area genital, ciuman, bisikan, juga titik-titik sensitif lain.

Bercinta saat ibu mengalami plasenta previa
Dalam kondisi normal, plasenta harus menempel di atas rahim. Namun dalam kasus tertentu, plasenta bisa berada di bagian bawah rahim, sehingga menutup mulut rahim (serviks). Kondisi demikian disebut plasenta previa. Biasanya ibu dengan plasenta previa mengalami pendarahan selama hamil dan persalinan.

Seks yang dilakukan dalam kondisi ini sangat tidak disarankan. Ini bisa membahayakan janin. Selain itu, mengutip dari Mayo Clinic, ibu dengan plasenta previa juga disarankan tidak melakukan aktivitas yang memicu kontraksi seperti menggunakan tampon, aktivitas berat, olahraga berat seperti lari, squat dan lompat.

(els/chs)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER