Bersulang dalam Sejarah Kota Tequila, Kampung Jose Cuervo

CNN Indonesia
Kamis, 25 Nov 2021 15:52 WIB
Meksiko dikenal sebagai Negara Tequila. Dan di Kota Tequila, wisatawan bisa menyesap minuman sembari belajar sejarahnya.
Tanaman agave di kota Tequila, Meksiko, yang sedang dipanen untuk disuling menjadi minuman Tequila. (AFP/ULISES RUIZ)

Salah satu area produksi mezcal yang terkenal adalah di sekitar kota Tequila, di mana tanah vulkanik terbukti menjadi lahan subur untuk menanam agave.

Mengutip The Daily Meal, warga di sana menjadi pelopor dalam pembotolan mezcal di akhir 1800-an dengan merk 'mezcal de Tequila', yang kemudian disingkat menjadi 'Tequila'.

Peraturan pemerintah Meksiko yang disahkan pada tahun 1949 secara resmi menetapkan Tequila sebagai produk yang berbeda dari mezcal, yang mewajibkan Tequila diproduksi di wilayah terbatas dan hanya dari spesies tanaman tertentu, agave biru Weber.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Produsen Tequila kemudian bermunculan, dan menggoreskan nama dalam sejarah minuman ini.

Keluarga Jose Cuervo menerima lisensi dari Kerajaan Spanyol untuk memproduksi mezcal pada tahun 1795, dan Cenobio Sauza, mantan karyawan Cuervo, membuka tempat penyulingan sendiri pada tahun 1873 dan memainkan peran utama dalam promosi minuman ini ke seluruh dunia.

Tempat penyulingan lain seperti Orendain dan Fortaleza juga ikut legendaris, tetapi penyulingan La Rojeña Cuervo, didirikan pada tahun 1812 di alun-alun utama Tequila menjadi yang paling terkenal.

Jose Cuervo - masih milik keluarga, 11 generasi setelah Jose asli - saat ini adalah produsen tequila paling terkenal dan terbesar di dunia.

Jimadores (persons who work on the agave plant) cut agave plants to extract the pineapple used to make tequila in Tequila, Jalisco state, Mexico, on July 23, 2021, amid the International Tequila Day. (Photo by Ulises RUIZ / AFP)Kebun agave di kota Tequila, Meksiko. (AFP/ULISES RUIZ)

Di La Rojeña, mereka menggelar wisata kuliner sehingga wisatawan bisa mengetahui proses penanaman hingga penyulingannya.

Tur ke ladang agave di sekitar kota dan di dasar gunung berapi juga ditawarkan oleh beberapa tempat penyulingan lain.

Usai menyesap Tequila, wisatawan bisa mengisi perut di "cantina" legendaris La Capilla, yang berlokasi beberapa blok dari alun-alun utama.

Di sini seorang tamu dapat duduk di meja plastik murah dan menikmati paloma yang menyegarkan atau mungkin batanga - La Capilla asli adalah campuran tequila, jeruk nipis, Coca-Cola dan garam, kemudian diaduk dengan pisau.

Saat ini, perubahan iklim membuat pemilik kebun agave di kota Tequila menjadi ketar-ketir.

Pasalnya, naiknya suhu Bumi mengancam kekeringan dan musim panen yang tak pasti, yang tentu saja berakibat pada lunturnya rasa asli agave. 



(ard)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER