Mengenal Apa Itu Toxic Positivity dan Cara Menghadapinya

CNN Indonesia
Minggu, 12 Des 2021 17:37 WIB
Toxic positivity merupakan kata-kata penyemangat yang justru dapat menjadi racun. Kenali apa itu toxic positivity dan cara menghadapinya.
Toxic positivity merupakan kata-kata penyemangat yang justru dapat menjadi racun. Kenali apa itu toxic positivity dan cara menghadapinya.(Foto: iStockphoto/fizkes)

Veronica menjelaskan untuk menghadapi toxic positivity ini, seseorang mesti memahami bahwa sebagai manusia kita tidak bisa mengontrol orang lain.

"Kita nggak bisa mengontrol orang lain. Ini yang perlu kita pahami, bahwa respons orang lain enggak bisa kita kendalikan. Tapi kita bisa mencerna hal tersebut dengan memilah dan memilih," kata Veronica.

Veronica menyarankan agar seseorang bisa memilih dukungan atau semangat yang diberikan. Pasalnya, tidak semua semangat harus diterima dan dipikirkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, perbanyaklah mencari dukungan dari orang lain yang lebih bisa memberikan pandangan yang objektif.

"Perbanyak emosional support dari orang yang bisa memberikan pandangan objektif tanpa men-judge atau menuntuk kita. Identifikasi orang yang bisa memberikan dukungan agar seimbang," kata Veronica.

Veronica juga menyarankan untuk menghindari berinteraksi dengan orang yang sekiranya akan memberikan toxic positivity.

Di sisi lain, kenali pula emosi yang dirasakan. Identifikasi emosi tersebut untuk bisa menemukan solusi dari masalah yang dihadapi.

"Saat kita memiliki masalah, kita perlu tenang, sehingga bisa menemukan solusinya. Tidak perlu diburu-buru," ujar Veronica.

Veronica juga memberi saran bagi orang untuk memberikan semangat yang tidak toksik. Sebaiknya, jadilah pendengar yang baik terhadap orang lain. Fokus mendengarkan masalah adalah cara terbaik untuk memberikan dukungan terhadap orang lain.

Alih-alih memberi semangat yang berlebihan, Anda bisa banyak bertanya untuk membantu orang lain mengidentifikasi masalah mereka.

"Daripada berkomentar, sebaiknya bertanya. Kurangi memberikan pernyataan nasihat tapi banyak bertanya karena membantu mereka memproses masalah mereka," tutur Veronica.

Singkirkan pula perasaan, masalah atau pengalaman yang pernah Anda rasakan. Jangan membanding-bandingkan masalah yang dihadapi karena tiap orang menghadapi masalah yang berbeda dan tak bisa disamakan.

(ptj)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER