Air bisa mengatur suhu tubuh, melumasi sendi, membantu pencernaan, memacu penyerapan nutrisi, dan mendetoksifikasi tubuh. Air mengangkut racun dan membuangnya secara efisien melalui buang air kecil, bernapas, atau berkeringat.
Konsumsi makanan manis dan makanan olahan dapat memperlambat detoksifikasi tubuh. Selain itu, makanan ini juga mengandung banyak racun dan membuat proses detoks lebih sulit dilakukan.
Antioksidan melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Konsumsi makanan yang kaya antioksidan bisa membantu tubuh melawan stres oksidatif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Antioksidan banyak terdapat dalam buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran, rempah-rempah, dan minuman seperti kopi dan teh hijau.
Kesehatan usus yang baik dimulai dengan prebiotik atau ejenis serat yang memberi makan bakteri baik di usus. Dengan prebiotik, bakteri baik mampu menghasilkan nutrisi yang disebut asam lemak rantai pendek yang bermanfaat bagi kesehatan.
Makan makanan yang kaya akan prebiotik dapat menjaga sistem kekebalan dan detoksifikasi tetap sehat. Sumber makanan prebiotik yang baik diantaranya tomat, artichoke, pisang, asparagus, bawang merah, bawang putih, dan gandum.
Mengonsumsi terlalu banyak garam dapat menyebabkan tubuh menahan cairan berlebih, terutama jika memiliki kondisi yang memengaruhi ginjal atau hati. Penumpukan cairan berlebih dapat menyebabkan kembung dan detoksifikasi pun terhambat.
Olahraga teratur dikaitkan dengan umur yang lebih panjang dan penurunan risiko penyakit, termasuk diabetes tipe 2, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan kanker tertentu. Olahraga membantu proses detoksifikasi melalui keringat dan memacu metabolisme.
(tst/ptj)