Jakarta, CNN Indonesia --
Detoksifikasi atau detoks merupakan proses membersihkan tubuh dari racun. Racun yang menumpuk bisa memicu penyakit dan menaikkan berat badan. Terdapat sejumlah tips detoks agar tubuh tetap sehat dan berat badan seimbang.
Tubuh melakukan detoksifikasi secara alami. Dimulai dari hari yang mengubah zat beracun menjadi metabolit untuk dikeluarkan tubuh. Selain hati, ginjal, paru-paru, hingga usus juga berperan dalam proses detoksifikasi.
Namun, makanan dan aktivitas tertentu bisa memperlambat proses detoksifikasi sehingga racun bisa menumpuk. Terlalu banyak racun juga dikaitkan dengan penambahan berat badan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anda bisa melakukan sejumlah cara untuk memacu detoksifikasi agar tubuh membuang racun yang tidak diperlukan.
Berikut tips detoksifikasi agar tubuh tetap sehat dan berat badan seimbang.
1. Batasi konsumsi alkohol
Terlalu banyak mengonsumsi alkohol bisa merusak fungsi hati. Alkohol menyebabkan penumpukan lemak, peradangan, dan jaringan parut. Saat hal ini terjadi, hati tidak dapat menyaring limbah dan racun dari tubuh.
Dengan demikian, membatasi atau tidak mengonsumsi alkohol adalah salah satu cara terbaik menjaga sistem detoksifikasi tubuh tetap kuat.
2. Tidur yang cukup
Memastikan tidur yang cukup dan berkualitas setiap malam adalah hal yang wajib dilakukan untuk mendukung kesehatan tubuh dan sistem detoksifikasi alami. Dilansir dari Healthline, tidur memungkinkan otak Anda mengatur ulang dan mengisi ulang dirinya sendiri.
Kurang tidur membuat tubuh tidak memiliki waktu untuk melakukan fungsi tersebut, sehingga racun dapat menumpuk dan memengaruhi beberapa aspek kesehatan. Setiap orang dewasa direkomendasikan tidur 7-9 jam setiap malam.
Simak tips detoks lainnya di halaman berikut.
3. Minum air yang cukup
Air bisa mengatur suhu tubuh, melumasi sendi, membantu pencernaan, memacu penyerapan nutrisi, dan mendetoksifikasi tubuh. Air mengangkut racun dan membuangnya secara efisien melalui buang air kecil, bernapas, atau berkeringat.
4. Kurangi asupan gula dan makanan olahan
Konsumsi makanan manis dan makanan olahan dapat memperlambat detoksifikasi tubuh. Selain itu, makanan ini juga mengandung banyak racun dan membuat proses detoks lebih sulit dilakukan.
5. Konsumsi makanan kaya antioksidan
Antioksidan melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Konsumsi makanan yang kaya antioksidan bisa membantu tubuh melawan stres oksidatif.
Antioksidan banyak terdapat dalam buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran, rempah-rempah, dan minuman seperti kopi dan teh hijau.
6. Konsumsi makanan tinggi prebiotik
Kesehatan usus yang baik dimulai dengan prebiotik atau ejenis serat yang memberi makan bakteri baik di usus. Dengan prebiotik, bakteri baik mampu menghasilkan nutrisi yang disebut asam lemak rantai pendek yang bermanfaat bagi kesehatan.
Makan makanan yang kaya akan prebiotik dapat menjaga sistem kekebalan dan detoksifikasi tetap sehat. Sumber makanan prebiotik yang baik diantaranya tomat, artichoke, pisang, asparagus, bawang merah, bawang putih, dan gandum.
7. Kurangi konsumsi garam
Mengonsumsi terlalu banyak garam dapat menyebabkan tubuh menahan cairan berlebih, terutama jika memiliki kondisi yang memengaruhi ginjal atau hati. Penumpukan cairan berlebih dapat menyebabkan kembung dan detoksifikasi pun terhambat.
8. Aktif bergerak
Olahraga teratur dikaitkan dengan umur yang lebih panjang dan penurunan risiko penyakit, termasuk diabetes tipe 2, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan kanker tertentu. Olahraga membantu proses detoksifikasi melalui keringat dan memacu metabolisme.