3. O untuk observasi
Sebagian besar orang tak sadar kalau mereka mendengkur di malam hari. Mereka juga tidak tahu bahwa mereka berhenti bernapas pada malam hari -- kecuali penyumbatannya sangat parah sehingga mereka terbangun dengan terengah-engah dan tersedak.
"Apnea berarti tidak ada aliran udara -- tidak ada udara yang masuk, tidak ada udara yang keluar. Anda tidak bernapas. Apnea yang teramati benar-benar sebuah tanda bahaya."
"Melihat pasangan Anda berhenti bernapas, mendengkur, batuk, atau terengah-engah adalah tanda-tanda bahwa dengkuran itu mungkin tidak normal, dan itu adalah sesuatu yang perlu mendapat perhatian dari spesialis tidur," kata Robbins.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
4. P adalah pressure (tekanan darah tinggi)
Apnea tidur obstruktif dapat menyebabkan hipertensi. Setiap kali seseorang berhenti bernapas selama beberapa detik, sistem saraf simpatik tubuh beraksi dan meningkatkan tekanan darah.
Meskipun memiliki hipertensi dengan sendirinya bukanlah tanda gangguan tidur, itu bisa menjadi tanda peringatan bila dikombinasikan dengan sinyal lainnya.
5. B untuk BMI
Indeks massa tubuh (BMI) adalah skor untuk menunjukkan skala berat badan. Anda dianggap normal jika BMI Anda turun antara 18,5 dan 24,9. Anda dianggap kelebihan berat badan bila BMI Anda antara 25 dan 29,9 -- dan BMI 30 atau lebih menunjukkan Anda obesitas.
Orang yang mengalami obesitas atau sangat gemuk - dengan BMI 35 ke atas - sering ditemukan menderita apnea tidur obstruktif karena beban ekstra di mulut, lidah, dan leher meruntuhkan jaringan lunak tersebut, sehingga lebih sulit untuk bernapas dengan mudah. tanpa mendengkur.
6. A untuk age (usia)
Tonus otot melemah seiring bertambahnya usia, termasuk di langit-langit lunak dan leher kita. Jadi, berusia di atas 50 tahun adalah sinyal potensial lain bahwa dengkuran Anda mungkin -- atau berubah menjadi -- apnea tidur obstruktif.
7. N untuk neck (leher)
Memiliki lingkar leher yang besar, baik karena kelebihan berat badan atau genetik, juga merupakan indikator kunci dari potensi apnea tidur obstruktif.
8. G untuk gender (jenis kelamin)
Pria berisiko lebih tinggi mengalami apnea tidur obstruktif. Beberapa alasannya mungkin karena pria cenderung memiliki lidah yang lebih gemuk dan membawa lebih banyak lemak di tubuh bagian atas daripada wanita, terutama di bagian leher. Pria juga cenderung memiliki lebih banyak "lemak perut", yang dapat membuat pernapasan secara umum lebih sulit.