Berikut tujuh tips membuat resolusi tahun baru yang realistis dan bisa diterapkan.
Koning mengatakan Anda lebih cenderung untuk tetap pada perubahan atau menjalankan resolusi jika itu mendukung nilai-nilai yang mendasari prinsip diri
Jadi pertimbangkan untuk bertanya pada diri sendiri: apa yang penting bagi Anda?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Luangkan waktu untuk memahami nilai-nilai itu dan bagaimana mereka terhubung dengan niat," papar Koning. "Perubahan sering terjadi ketika kita menyadari bahwa siapa diri kita saat ini tidak sejalan dengan apa yang kita inginkan."
"Daripada mengatakan, 'Saya ingin lebih bahagia,' atau 'Saya ingin lebih sehat,' mungkin strategi Anda adalah, 'Saya akan melakukan satu hal menyenangkan setiap minggu,' atau 'Saya akan pergi ke gym empat hari seminggu selama 25 menit setiap kali,'" saran Morin.
Agar lebih realistis, buat resolusi jangka pendek, tidak perlu sepanjang tahun.
Morin mendorong tantangan 30 hari atas tujuan tahunan.
"Ketika mulai menetapkan tujuan jangka pendek yang terasa jauh lebih dapat dilakukan dan mulai melihat kemajuan, kemajuan itu membuat kita tetap termotivasi sehingga lebih mungkin untuk menerapkannya," ujarnya.
Cari tahu satu hal yang dapat Anda lakukan hari ini untuk menjadi selangkah lebih dekat ke tujuan Anda.
"Ketika Anda mengidentifikasinya sampai ke langkah tindakan apa yang dapat Anda ambil hari ini, itu menjadi jauh lebih mudah dikelola," kata Morin.
Alih-alih menciptakan banyak kebiasaan baru, yang bisa jadi menakutkan dan sulit dipertahankan, Koning menyarankan untuk sedikit mensyukuri kebiasaan lama.
"Misalnya, jika Anda ingin menyisihkan waktu untuk merasa bersyukur, coba tambahkan satu menit lebih lama untuk mengikat tali sepatu Anda setiap pagi," katanya.
Menurut Koning, "Mengikat sepatu Anda [adalah aktivitas] yang Anda selesaikan secara alami setiap hari ... dengan menambahkan satu menit rasa syukur pada kebiasaan yang ada ini, Anda hanya akan meningkatkan kemampuan untuk mempertahankan perubahan yang diinginkan."
Morin mengatakan orang lebih cenderung untuk tetap pada tujuan mereka ketika mereka mengevaluasi dan memeriksanya kembali.
Ingat, gagasan tentang penetapan niat memungkinkan Anda untuk tidak terlalu keras pada diri sendiri jika Anda keluar jalur.
"Ini adalah pendekatan yang lebih lembut dan lebih lembut yang mendorong kami untuk melihat lebih dekat pada nilai-nilai inti kami," kata Koning.
"Ketika kita dapat menyelaraskan nilai-nilai inti kita dengan niat kita, ada lebih sedikit signifikansi yang ditempatkan pada hasil dan lebih banyak ruang untuk menikmati proses perjuangan menuju tujuan kita."
(agn)