Jakarta, CNN Indonesia --
Diet ular atau the snack diet belakangan ini ramai diperbincangkan karena diklaim bisa menurunkan berat badan dengan cepat dan drastis.
Metode diet ular untuk turunkan berat badan mempunyai pola seperti puasa 48 jam yang diklaim membantu memangkas lemak dalam tubuh.
Akan tetapi, diet ular dinilai sangat ketat, memiliki efek samping serius karena tubuh dipaksa kekurangan nutrisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa itu Diet Ular?
Dilansir dari laman Healthline, diet ular pertama kali digagas oleh Cole Robinson, seorang trainer dari Kanada.
Menurut Robinson, dietnya melibatkan puasa di fase awal selama 48 jam. Setelah periode tersebut berakhir, dilanjutkan dengan jendela makan 1-2 jam sebelum puasa berikutnya dimulai.
Perlu diingat bahwa the snack diet masih belum diuji sepenuhnya secara ilmiah, sehingga tidak disarankan melakukannya untuk jangka panjang.
Panduan Mengikuti Diet Ular
 Ilustrasi. Diet ular untuk turunkan berat badan melibatkan puasa dalam waktu 48 jam. (Gadini/Pixabay) |
Cara mengikuti pola diet ular sering disamakan seperti intermittent fasting. Perbedaannya, diet ini disebut jauh lebih ekstrim.
Di fase awal, orang yang menjalani diet ular harus puasa selama 48 jam dan hanya diperbolehkan mengonsumsi minuman tertentu yaitu jus ular (snake juice).
Jus ular diracik oleh Robinson sendiri untuk dicoba oleh para pengikutnya. Berikut resepnya:
- 8 gelas air
- ½ sdt garam Himalaya
- 1 sdt kalium klorida
- ½ sdt Epsom food grade
Selain jus ular, Robinson membuat rekomendasi kalori sendiri. Dalam rekomendasinya ini, dia mengklaim bahwa pengikut baru dalam dietnya hanya membutuhkan 3.500 kalori per minggu dan tidak boleh lebih.
Panduan diet ular untuk turunkan berat badan terbagi menjadi tiga fase. Semua fase harus dilakukan secara konsisten demi mencapai berat badan yang diinginkan.
1. Fase 1
Menjalani puasa awal selama setidaknya 48 jam. Selama itu, Anda disarankan minum-minuman campuran cuka sari apel serta jus ular.
Bagian ini dinilai penting bagi tubuh untuk menyesuaikan diri dengan tahap berikutnya, yaitu puasa selama 72 jam.
Robinson menilai bahwa fase pertama bermanfaat sebagai detoksifikasi tubuh, khususnya pada organ hati dan ginjal.
Simak selengkapnya tentang diet ular turunkan berat badan di halaman berikutnya..
2. Fase 2
Di fase kedua, Anda disarankan puasa selama 48-96 jam. Selama puasa, Anda diperbolehkan mengonsumsi makanan biasa dalam porsi sedang dengan durasi waktu makan selama 1-2 jam.
Apabila tubuh Anda memberi tanda-tanda lain sehingga tidak dapat menoleransi fase ini, sebaiknya jangan dilanjutkan.
Menurut Robinson, fase kedua mempunyai manfaat dalam menurunkan berat badan karena terjadinya defisit kalori.
3. Fase 3
Fase ketiga disebut sebagai proses pemeliharaan. Setelah makan, Anda harus melanjutkan puasa selama 24-48 jam.
Pada fase ini, orang yang menjalaninya diharapkan mampu melawan tanda-tanda lapar. Untuk selingan, Anda bisa memperbanyak minum air putih.
Secara garis besar, diet ular memang terkesan berlebihan sehingga tidak mempromosikan gaya hidup sehat.
Bahaya Diet Ular
 Ilustrasi. Diet ular untuk turunkan berat badan dinilai terlalu ekstrem. (iStockphoto/halfbottle) |
Pola diet ular memang fokus pada makan dalam porsi besar di satu waktu sebelum nantinya melakukan puasa panjang.
Akan tetapi, cara ini dinilai tidak sehat dan mempunyai efek samping serius. Terlebih, jika menjalaninya dalam waktu lama atau berkelanjutan.
1. Terlalu membatasi makanan
Pada dasarnya, setiap orang membutuhkan asupan nutrisi cukup untuk membantu sistem dalam tubuh berjalan lancar.
Apabila terlalu dibatasi seperti diet ular, dampaknya meningkatkan risiko dehidrasi, malnutrisi, dan sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh.
2. Tidak baik untuk jangka panjang
Alih-alih mendorong perubahan gaya hidup supaya langsing, hal itu justru menuntut pembatasan makan berkepanjangan yang belum sepenuhnya didukung hasil penelitian.
Oleh karena itu, jangan sekali-kali melakukan diet ular dalam jangka panjang. Jika ingin mencoba, maka cukup lakukan maksimal selama satu minggu.
3. Kemungkinan membahayakan kesehatan
Diet ular turunkan berat badan memang terbukti efektif. Tapi, hal itu terjadi karena tubuh kehilangan cairan dalam jumlah banyak, sehingga ada potensi berat badan kembali naik.
Disebut membahayakan kesehatan karena metode puasa jangka panjang dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dan membuat tubuh kekurangan nutrisi.