Di fase kedua, Anda disarankan puasa selama 48-96 jam. Selama puasa, Anda diperbolehkan mengonsumsi makanan biasa dalam porsi sedang dengan durasi waktu makan selama 1-2 jam.
Apabila tubuh Anda memberi tanda-tanda lain sehingga tidak dapat menoleransi fase ini, sebaiknya jangan dilanjutkan.
Menurut Robinson, fase kedua mempunyai manfaat dalam menurunkan berat badan karena terjadinya defisit kalori.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fase ketiga disebut sebagai proses pemeliharaan. Setelah makan, Anda harus melanjutkan puasa selama 24-48 jam.
Pada fase ini, orang yang menjalaninya diharapkan mampu melawan tanda-tanda lapar. Untuk selingan, Anda bisa memperbanyak minum air putih.
Secara garis besar, diet ular memang terkesan berlebihan sehingga tidak mempromosikan gaya hidup sehat.
![]() |
Pola diet ular memang fokus pada makan dalam porsi besar di satu waktu sebelum nantinya melakukan puasa panjang.
Akan tetapi, cara ini dinilai tidak sehat dan mempunyai efek samping serius. Terlebih, jika menjalaninya dalam waktu lama atau berkelanjutan.
Pada dasarnya, setiap orang membutuhkan asupan nutrisi cukup untuk membantu sistem dalam tubuh berjalan lancar.
Apabila terlalu dibatasi seperti diet ular, dampaknya meningkatkan risiko dehidrasi, malnutrisi, dan sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Alih-alih mendorong perubahan gaya hidup supaya langsing, hal itu justru menuntut pembatasan makan berkepanjangan yang belum sepenuhnya didukung hasil penelitian.
Oleh karena itu, jangan sekali-kali melakukan diet ular dalam jangka panjang. Jika ingin mencoba, maka cukup lakukan maksimal selama satu minggu.
Diet ular turunkan berat badan memang terbukti efektif. Tapi, hal itu terjadi karena tubuh kehilangan cairan dalam jumlah banyak, sehingga ada potensi berat badan kembali naik.
Disebut membahayakan kesehatan karena metode puasa jangka panjang dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dan membuat tubuh kekurangan nutrisi.
(avd/asr)