Vaksin Moderna merupakan vaksin mRNA atau vaksin yang dibuat dari spike protein yang ada di permukaan virus corona. Suntikan Moderna akan langsung bekerja untuk mengenali spike protein virus.
Ines Atmosukarto, doktor dan ahli molekuler dan biologi seluler dari Universitas Adelaide Australia, menyebut efek sampingnya tidak jauh berbeda dengan vaksin-vaksin merek lain.
"Ya rasa tidak enak, panas, ngilu, meriang itu karena sistem imun kita terstimulasi. KIPI tersebut sifatnya sementara. Setelah 24-48 jam biasanya hilang. Memang ada laporan myocarditis (inflamasi jantung) pada orang muda, umumnya laki-laki," kata Ines beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun ini juga sementara. Setelah beberapa hari hilang. Jangan lupa penyakit Covid-19 malah menyebabkan myocarditis yang lebih lama."
Sementara itu dalam laporannya FDA menyebut efek samping vaksin Moderna saat uji klinis termasuk, rasa sakit pada area suntikan, bengkak, kemerahan, kemudian kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, kedinginan, mual dan muntah, demam dan ruam merah.
Setelah Moderna digunakan masyarakat, efek samping yang umum dilaporkan berupa reaksi alergi (kesulitan bernapas, bengkak pada wajah dan tenggorokan, detak jantung cepat, ruam merah, pening dan lemah), myocarditis, pericarditis (inflamasi pada lapisan luar jantung).
Simak efek samping vaksin Covid-19 Moderna di sini.
Lihat Juga : |
Vaksin produksi China ini jadi vaksin kesepuluh yang diberi izin penggunaan darurat di Indonesia pada Oktober 2021. Vaksin Zifivax dikembangkan oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical, kemudian dikembangkan di Indonesia bekerjasama dengan PT JBio.
Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito menyebut tidak ada efek samping berat dari vaksin Zifivax. Efek samping berupa efek samping sistemik paling sering dilaporkan yakni, sakit kepala, kelelahan, dan demam.
Simak efek samping vaksin Covid-19 Zifivax di sini.
Lihat Juga : |