Jakarta, CNN Indonesia --
Luna Maya menjalani prosedur pembekuan sel telur atau simpan beku sel telur. Pembekuan sel telur memungkinkan perempuan menyimpan sel telur yang dimiliki pada usia muda untuk digunakan di kemudian hari saat ingin memiliki keturunan.
Terdapat sejumlah keuntungan dan risiko dalam menjalani pembekuan sel telur. Anda juga harus memenuhi sejumlah persyaratan untuk membekukan sel telur.
Berikut syarat pembekuan sel telur:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Tubuh kondisi sehat
Dokter spesialis kandungan dan pengajar di Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI-RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, Andon Hestiantoro mengatakan setidaknya orang yang ingin membekukan sel telur harus bebas dari HIV dan hepatitis.
2. Usia
Sebaiknya prosedur ini dilakukan pada usia sebelum 35 tahun. Dokter spesialis kandungan di Morula IVF Menteng, Ivan Sini mengatakan semakin muda usia akan semakin baik.
Andon menambahkan, sel telur dari perempuan yang usianya relatif muda belum banyak terpapar stres oksidatif.
"Prosedurnya kan nanti disuntik obat pemicu ovulasi, itu termasuk stres oksidatif, belum lagi ditambah usia," kata Andon saat dihubungi pada Rabu (19/1).
3. Persiapan yang baik
Pasien diharapkan melakukan persiapan yang baik. Persiapan ini meliputi pengetahuan yang cukup akan proses pembekuan sel telur, kemungkinan sel telur tidak bisa bertahan, dan menjaga kesehatan tubuh lewat nutrisi dan gaya hidup sehat. Ivan menekankan pasien harus benar-benar berkonsultasi dengan dokter yang menangani.
"Proses sebenarnya relatif simpel, tapi perlu bolak-balik kontrol ke dokter atau klinik, kemudian ada tindakan pengambilan telur. Proses ini tentu memerlukan tubuh yang fit. Ini satu hal yang sangat penting, seperti [menjalani] prosedur bayi tabung," kata Ivan.
Apa saja untung-rugi menjalani proses pembekuan sel telur? Simak di halaman berikut.
Keuntungan
1. Peluang memiliki keturunan pada pasien kanker
Saat ini promosi prosedur simpan beku sel telur lebih ditujukan pada perempuan yang sedang dalam masa pengobatan termasuk pengobatan kanker. Biasanya pasien kanker harus menjalani radioterapi dan kemoterapi. Kedua prosedur ini bisa merusak kualitas sel telur.
"Selain pengobatan atau kemoterapi, ada pula pasien yang operasi dan bisa menghilangkan cadangan sel telur. Itu yang kami anjurkan [menjalankan proses pembekuan sel telur]," kata Andon.
Ivan menambahkan pasien yang terdiagnosis kanker perlu melakukan prosedur simpan beku sel telur. Pasien kanker terutama kanker payudara kini memiliki survival rate bagus sehingga sangat disayangkan jika pasien melewatkan prosedur simpan beku sel telur dan kehilangan peluang memiliki keturunan saat sudah pulih.
"Kemoterapi itu kan memang mematikan sel hidup. Maka banyak pasien botak karena sel hidup mati," kata Ivan.
2. Memperbesar peluang kehamilan pada pasien IVF
Buat perempuan yang tidak ingin buru-buru menikah dan memiliki anak, sangat baik menyimpan sel telur agar bisa digunakan di kemudian hari. Ini pula yang menjadi alasan Luna Maya membekukan sel telurnya.
Saat sudah menikah, ada kemungkinan upaya hamil dengan proses alami tidak membuahkan hasil sehingga mencoba program bayi tabung. Dengan keberadaan sel telur yang dibekukan tadi, peluang kehamilan makin besar sebab sel telur diambil di usia muda dan punya kualitas baik.
Kerugian dan risiko
1. Ada risiko sel telur tidak bertahan
Proses pembekuan sel telur adalah pengawetan sel telur dalam waktu lama. Namun, proses ini tidak menjamin sel telur akan tetap bertahan hingga akhirnya dipertemukan dengan sel sperma. Ivan berkata, semua ini tergantung dari bibitnya.
"Perlu diingat, sel telur itu tergantung dari bibitnya. [Penyimpanan yang baik] tapi bibit jelek, maka disimpan lama enggak akan bisa bertahan. Pun penyimpanan yang baik tidak akan menjamin sel telur jadi embrio maupun berkembang jadi janin. Kita tidak bisa bilang bahwa simpan telur, nanti bisa punya anak," kata Ivan.
Dia melanjutkan, pasien harus mengatur ekspektasi. Begitu pula dengan tenaga medis harus benar-benar memberikan edukasi pada pasiennya.
2. Tidak bisa terlalu lama
Tidak ada batas waktu mau sampai kapan Anda menyimpan sel telur. Namun Andon berpendapat sebaiknya sel telur segera di-thawing (dicairkan) sesegera mungkin. Simpan beku sel telur tidak benar-benar menjamin sel telur yang berkembang nanti akan tanpa risiko.
Dia berkata, sel telur yang dibekukan sebaiknya digunakan setelah 2 tahun.
3. Implikasi kehamilan
Dengan teknologi simpan beku sel telur, Anda bisa melancarkan usaha memiliki keturunan dalam usia berapapun. Hanya saja, Andon mengingatkan bahwa kehamilan di usia dewasa tua akan cukup berisiko.
"Hamil umur 40 tahun, misal, tentu komplikasi kehamilan akan lebih banyak, risiko seperti tekanan darah tinggi, kelahiran prematur, diabetes melitus lebih tinggi, juga kelainan kongenital atau cacat bawaan sejak lahir," kata Andon.