Daniel Roseberry dan 'Setengah' Couture Kahyangan Schiaparelli

Schiaparelli, rumah mode surealis membuka pekan mode couture Paris pada hari Senin (24/1). Setelah absen dari show fisik akibat pandemi, Schiaparelli kembali ke runway.

Berlokasi di Petit Palais, Paris, Daniel Roseberry menampilkan kreasi couture terbarunya. Koleksi couture terbarunya ini tak sedramatis koleksi-koleksi sebelumnya.

Hanya saja, hal ini bukan tanpa alasan. Roseberry memang sengaja 'tone down' koleksinya jadi lebih membumi.

Menurutnya, para couturier, termasuk dirinya, sering menggunakan siluet-siluet 'lebay', yang memerlukan banyak bahan, warna-warna menyolok, dan bervolume besar untuk mengekspresikan keagungan dan keahlian couture.

Buat dia kali ini ke-lebay-an itu terasa dangkal.

"Sebaliknya, saya ingin melihat apakah kita bisa mencapai jenis drama dan (sensasi) dunia fantasi yang sama tanpa bergantung pada kiasan-kiasan itu", katanya dalam show note.

Schocking pink yang menjadi signature rumah mode ini absen dari runway. Dominasi hitam, putih, dan gold terasa sangat kuat dalam koleksi ini.

Sejarah hanya bisa diciptakan oleh orang-orang yang mendobrak norma dan tradisi.

Ia mengakui bahwa ia menciptakan koleksi bukan untuk selebriti, ataupun untuk 'likes', atau bahkan untuk review.

Foto: cnnindonesia/fandistuerz Schiaparelli Haute Couture Spring 2022. CNN Indonesia/ Fandi Stuerz

Kepada CNNIndonesia.com, ia mengakui bahwa ia mengurangi intensitas 'kegilaan' yang biasa ia tampilkan.

"Saya menyadari bahwa apa yang terasa menarik di saat ini adalah sesuatu yang berbeda, something restrained. (Menciptakan koleksi ini) menyadarkan saya, ketika dilakukan dengan benar, sebuah desain bisa membantu kita merasakan hal-hal yang tidak dapat diartikulasikan", tutupnya.

Sebelumnya menonton pertunjukan Schiaparelli dari Daniel Roseberry sering kali terasa seperti melihat sejarah mode in-the-making,namun kali ini sedikit berbeda.

Beberapa pieces memang terlihat lebih sophisticated dan juga 'teatrikal,' tapi kali ini Roseberry terlihat telah menemukan keseimbangan antara inspirasi dan warisan Schiaparelli yang kaya dengan ide-idenya sendiri.

Koleksi couture untuk musim semi 2022 terbarunya membawa publik ke 'kahyangan Schiaparelli,' di mana tampilan-tampilan signature-nya direduksi menjadi palet hitam, putih dan emas.

Sementara volume yang biasanya meriah berubah menjadi lebih tajam dan arsitektural.

Di antara inspirasi intergalaksi, beberapa look mengingatkan pada karya Gaultier (Cone bra) hingga Pierre Cardin dengan Space Age nya.

Dia bahkan mendobrak toile, prototipe yang biasanya dipakai untuk bereksperimen, dengan menjahit jaket putih dengan sketsa benang warna-warni. ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀.

Di dalam show note ia menyebutkan "rasa lelah yang meresap". Tidak diragukan lagi, Roseberry sangat berbakat, tetapi koleksi ini terasa tanggung, antara Schiaparelli yang bersemangat, sang surealis, yang terjebak dalam realitas.

Ada sarung tangan emas berlapis emas yang dihiasi sepenuhnya oleh batu permata, namun ada gaun hitam beludru dengan potongan sederhana.

Tak berarti buruk, namun kesan setengah-setengah antara keinginan dan ciri khas masih sangat terasa.

Meski demikian, kedetailan Roseberry akan tiap pieces karyanya memang harus diakui.

Yang bisa menjadi highlight dalam koleksi ini adalah sebuah mantel yang terinspirasi oleh mantel Apollo Versailles yang dibuat oleh Elsa Schiaparelli pada tahun 1938-1939, mantel beludru hitam yang dikenakan terbalik, dengan lapel di bagian punggung, penuh dengan sulaman emas yang menggambarkan Apollo dengan kereta kudanya.

Foto: cnnindonesia/fandistuerz Schiaparelli Haute Couture Spring 2022. CNN Indonesia/ Fandi Stuerz