Kemenkes mengingatkan bahwa penggunaan antibiotik secara bijak jadi kunci mencegah resistensi antimikroba (AMR).
"Konsumsi antibiotik hanya dengan resep dokter, jangan gunakan antibiotik dari resep lama, demam, batuk, pilek, tidak perlu antibiotik, cukup istirahat dan makan makanan bergizi. Sakit lebih dari 3 hari, hubungi dokter."
Berikut yang harus diperhatikan saat menggunakan antibioti, seperti dikutip dari laman Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jangan mengonsumsi antimikroba, termasuk antibiotik, kecuali mendapat resep dari dokter. Tidak semua penyakit membutuhkan obat antimikroba.
Untuk memutuskan antimikroba yang perlu dikonsumsi, pasien harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Pengobatan sendiri (swamedikasi) dengan antimikroba tanpa berkonsultasi dengan dokter dapat menyebabkan ketidaktepatan pengobatan.
Sebagai contoh, ketika sedang pilek, bisa jadi penyebabnya adalah virus influenza atau justru penyebabnya bukan mikroba sama sekali (seperti alergi).
Pemberian antimikroba yang tidak tepat dapat memicu resistensi. Covid-19 juga penyakit akibat virus. Virus tidak mati dengan antibiotik karena antibiotik dirancang untuk membunuh bakteri.
Apabila dokter meresepkan obat-obat antimikroba, obat tersebut harus dikonsumsi sampai habis dan sesuai dengan petunjuk dokter, bahkan ketika gejala sudah tidak dirasakan lagi.
Anda juga dapat berkonsultasi dengan apoteker yang menyerahkan obat untuk bertanya lebih lanjut tentang penggunaan obat antimikroba yang diresepkan oleh dokter.
Apabila obat antimikroba yang diresepkan oleh dokter sudah habis, pasien tidak boleh membeli sendiri obat tersebut untuk dikonsumsi kembali.
Jika pengobatan sudah selesai tetapi masih merasakan gejala sakit maka sebaiknya berkonsultasi kembali dengan dokter.
Selain itu, jangan pernah memberi antibiotik sisa atau diresepkan untuk diri sendiri kepada orang lain
Jika ada hal-hal yang tidak nyaman dirasakan selama menggunakan obat antimikroba, segera kembali ke dokter untuk melaporkan ketidaknyamanan tersebut.
Dokter mungkin perlu memeriksa dan mengganti pilihan antimikroba sesuai dengan kebutuhan.
Menjaga kebersihan serta sering mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun dapat mencegah penyebaran kuman seperti bakteri dan virus tanpa harus menggunakan obat.
(agn)