Varian Omicron Berbahaya pada Lansia dan Orang dengan Komorbid

CNN Indonesia
Kamis, 03 Feb 2022 20:06 WIB
Meski memiliki gejala yang ringan, varian Omicron tetap berbahaya pada kelompok rentan seperti lansia dan orang yang memiliki komorbid.
Meski memiliki gejala yang ringan, varian Omicron tetap berbahaya pada kelompok rentan seperti lansia dan orang yang memiliki komorbid.(Foto: iStock/polkadot)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah studi menunjukkan Covid-19 varian Omicron memiliki gejala yang lebih ringan dibandingkan varian Delta. Kendati demikian, varian Omicron tetap berbahaya pada kelompok rentan seperti lansia, orang yang memiliki komorbid, orang yang tidak divaksin, dan balita.

Dokter spesialis paru dari RSUP Persahabatan Erlina Burhan mengatakan, sejak awal januari 2022, terjadi peningkatan kasus COvid-19 yang signifikan.

"Di awal tahun masih di bawah 200 kasus. Kemudian, meningkat hingga ribuan. Kematian akibat Omicron juga sudah dilaporkan," kata Erlina dalam webinar yang diadakan oleh PT SOHO Global Health, Kamis (3/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan, karakteristik yang paling menonjol dari varian Omicron ini adalaj mudah menular. Bahkan, saking mudahnya menular, Erlina berasumsi jika semua orang yang terkena Covid-19 diperiksa sebagian besar terkena varian Omicron.

Erlina mengatakan sebagian besar kasus Covid-19 ini memiliki gejala ringan dibandingkan varian Delta. Meski demikian, kata Erlina varian ini tetap perlu diwaspadai kelompok tertentu, seperti orang lanjut usia, anak-anak balita yang belum divaksin, orang yang memiliki komorbid (penyakit bawaan yang kronis dan tidak terkendali). Pada kelompok ini, gejalanya tidak ringan dan bisa menyebabkan sakit parah hingga perlu dirawat di Rumah Sakit.

Oleh karena itu, Covid-19 varian Omicron ini tak boleh dianggap remeh.

"Jangan terlalu meremehkan, karena ada kelompok-kelompok yang rentan yang harus kita lindungi," kata Erlina.

Dalam kesempatan itu, Erlina menegaskan semua pihak harus meningkatkan protokol kesehatan. Tak hanya itu, upaya untuk meningkatkan imunitas atau daya tahan tubuh juga perlu dilakukan, terutama bagi mereka yang berusia lanjut dan memiliki komorbid.

Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan para lansia atau orang yang memiliki komorbid agar tidak terpapar Covid-19.

1. Makanan bergizi dan istirahat cukup

Konsumsi makanan sehat dan perbanyak minum air putih harus dilakukan untuk meningkatkan imunitas. Tidur cukup dan kelola stres dengan baik.

"Karena dengan begitu imunitas akan terus terjaga, terutama jangan terlalu stres karena penyakit mudah masuk ke tubuh saat stres," kata Erlina.

2. Konsumsi suplemen

Konsumsi suplemen imunomodulator dan vitamin dapat dipertimbangkan untuk membantu meningkatkan imunitas. Jika memungkinkan, sediakan 1 kali sehari kombinasi vitamin dan imunomodulator.

3. Jangan bepergian dan hindari tempat ramai

Berdiam diri di rumah menjadi senjata paling ampuh agar terhindar dari Covid-19 terutama varian Omicron. Sebaiknya tidak pergi jauh, terutama ke tempat ramai selama pandemi belum terkendali.

4. Tamu harus sadar diri

Seorang anak tentu rindu terhadap orang tua mereka. Tapi selama pandemi sebaiknya mengurungkan niat untuk mendatangi kediaman orang tua, terutama jika orang tua memang rentan terhadap virus.

"Jangan sampai pas datang malah bawa penyakit dan bikin orang tua sakit," kata Erlina.

5. Lakukan vaksinasi lengkap dan booster.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi Imunologi dari RSCM Jakarta Iris Rengganis mengatakan, meningkatkan daya tahan tubuh penting di tengah Omicron yang menyebar.

Ia mengingatkan, saat ini dua kali vaksinasi tidak cukup. Harus memberikan dosis booster atau dosis penguat. Dosis penguat ini menjadi sangat penting, karena akan melengkapi kebutuhan seseorang dalam menjaga sistem daya tahan tubuh, terutama di masa pandemi.

(tst/ptj)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER