Indonesia disebut telah memasuki gelombang tiga penyebaran Covid-19. Per hari ini (3/2) kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 27.197 orang. Total kasus aktif pun mencapai 115.275.
Data menunjukkan mayoritas kasus Covid-19 varian Omicron ini memiliki gejala ringan. Kendati demikian, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan,Siti Nadia Tarmizi mengatakan varian Omicron tetap bisa menimbulkan efek yang berbahaya bahkan kematian.
Pasalnya, meski mayoritas memiliki gejala ringan, 10 persen memiliki gejala sedang dan 5 persen memiliki gejala berat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang meninggal ada lima kasus, terus juga yang gejala berat itu sejauh ini 5 persen dari yang terdeteksi dan gejala sedang 10 persen, sisanya biasa saja, gejala ringan," kata dia saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (3/2).
Orang yang mengalami gejala berat umumnya adalah mereka yang belum mendapat vaksin Covid-10 dan memiliki komorbid yang tak terkendali seperti gula darah tinggi, hipertensi, hingga gangguan elektrolit.
"Makanya tetap jadi perhatian kita walau kasus cenderung tidak bergejala dan dari rata-rata ada sekitar 20 sampai 25 persen dari kasus Omicron ini yang memang butuh perawatan di rumah sakit dan gejalanya jadi berat," kata Nadia.
Untuk itu, Nadia menyarankan agar masyarakat tetap menjalani protokol kesehatan, menjauhi kerumunan, melengkapi dosis vaksin dan vaksin booster.
"Perkantoran juga rentan, sebaiknya kalau kerjanya bisa dari rumah, ya dari rumah saja. Ini karena kasusnya juga semakin meningkat," kata Nadia.
(tst/ptj)